Pariwara Mahakam Ulu

Kasus Covid-19 Mahulu Turun 12 Kali lipat, Kado Manis Bertepatan Perayaan Kemerdekaan RI

person access_time 2 years ago
Kasus Covid-19 Mahulu Turun 12 Kali lipat, Kado Manis Bertepatan Perayaan Kemerdekaan RI

Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh memperlihatkan rumah dinas dokter yang sementara difungsikan sebagai rumah karantina pasien covid-19 Mahulu. kaltimkece.id/Nalendro Priambodo

Kado manis ketika Mahulu dan banyak daerah di Indonesia sedang berjuang melawan pandemi Covid-19. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Rabu, 18 Agustus 2021

kaltimkece.id Momen peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 76 di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) bisa jadi tak terlupakan. Jauh dari hingar bingar seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab, semua elemen sedang berupaya keras melawan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun. Meski demikian, Kerja keras menanggulangi Covid-19 mulai berbuah kado manis. Kasus Covid-19 di kabupaten berujuk Urip Kerimaan itu turun drastis. Kabupaten termuda di Kaltim itu pun jadi satu-satunya daerah di Benua Etam yang kini berada di zona oranye. 

“Kondisi kita saat ini sudah turun sangat drastis, info terakhir hanya tersisa 62 pasien saja yang dirawat pada 16 Agustus 2021. Tentu kita terus semangat terus melaksanakan protokol kesehatan untuk kembali ke zona hijau,” ujar bupati, Selasa 17 Agustus 2021 ketika bertindak sebagai inspektur upacara HUT Kemerdekaan RI ke 76 yang berlangsung di lapangan Ujoh Bilang. 

Sedikit kegembiraan itu semakin bertambah sore harinya. Ketika Satgas Covid-19 Kaltim mengumumkan pasien Covid-19 dirawat pada 17 Agustus 2021 di Mahulu semakin berkurang menyisakan 46 orang saja. Artinya, terjadi penurunan 12 kali lipat sepanjang 13 hari jika dibandingkan ketika puncak penyebaran pada 4 Agustus 2021 yang mencapai 577 jiwa dirawat. 

Berbagai pihak tentu berharap Mahulu kembali bebas covid-19 alias zona hijau seperti pada 20 Mei 2021 lalu. Bertepatan dengan hari kebangkitan nasional. Keberhasilan penurunan kasus dan kesembuhan pasien Covid-19 tidak bisa dilepaskan dari kebijakan buka tutup kawasan dan PPKM Mikro yang diterapkan Mahulu. Setiap orang yang masuk ketika masa buka wilayah diwajibkan menunjukkan hasil laboratorium PCR maupun tes Antigen bebas Covid-19. 

Tak hanya, itu, agar penyebaran bisa dikendalikan, setiap orang yang terpapar Covid-19 akan segera dikarantina terpusat di beberapa fasilitas khusus. Selain menekan penyebaran di populasi yang sehat, isolasi terpusat ini memudahkan pasien terpapar dirawat hingga sembuh.

Lebih lanjut, Bonifasius menyampaikan agenda sakral tahunan ini menjadi pengingat kemerdekaan masyarakat. Bukan hanya bebas dari penjajahan dan hidup dalam bertatanegara, tetapi juga pandemi yang masih melanda di berbagai daerah tak terkecuali Mahulu.

Meski demikian, Bonifasius tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tak terlena dan selalu patuh terhadap protokol kesehatan dan selalu terapkan 6M. Yakni ; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, menghindari kerumunan, serta menghindari makan bersama. 

Sementara itu Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan mengucap syukur kepada tuhan meski dengan keterbatasan dan kondisi yang sangat sederhana upacara peringatan HUT RI ke 76 terlaksana dengan baik dan khidmat. 

“Puji Tuhan pelaksanaan upacara ini berjalan cukup hikmat dari awal sampai selesai, tadi saya lihat upacara berjalan dengan baik,” ucap Novita Bulan. 

Novita mengapresiasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berjalan dengan baik, hal tersebut bisa terlihat berangsur-angsur menurunnya jumlah konfirmasi positif serta meningkatnya jumlah pasien sembuh. 

“Meski begitu kita tidak bisa agak longgar meski dengan keadaan sekarang agak turun, upacara tetap dibatasi. Kita tetap laksanakan sesuai dengan kebijakan pusat atau apa yang baik untuk kita,” tutupnya. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar