Pariwara Mahakam Ulu

Menuju BBM Satu Harga di Seluruh Mahulu, Tiga Kecamatan Diusulkan Dibangun SPBU Kompak

person access_time 3 years ago
Menuju BBM Satu Harga di Seluruh Mahulu, Tiga Kecamatan Diusulkan Dibangun SPBU Kompak

Bupati Mahulu Bonifiasius Belawan Geh mengikuti rapat jarak jauh membahas Program BBM Satu Harga. (nalendro priambodo/kaltimkece.id)

Kebutuhan BBM bulanan di Mahulu mencapai 2.500 kilo liter premium dan 450 kilo liter solar

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Rabu, 24 Maret 2021

 

kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu atau Pemkab Mahulu terus berupaya menghadirkan bahan bakar minyak (BBM) satu harga di seluruh kecamatan. Salah satu upayanya dengan mengusulkan penambahan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kompak di tiga kecamatan. Yakni Long Hubung, Laham, dan Long Bagun. 

Usulan itu disampaikan langsung kepada perwakilan Pemprov Kaltim, Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral, Badan Pengelola Hulu Migas, dan Pertamina melalui rapat jarak jauh. Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, memimpin langsung rapat sinkronisasi teknis pengusulan program BBM Satu Harga di ruang kerjanya, Selasa, 23 Maret 2021 sore.

Awalnya, Pemkab Mahulu mengusulkan pendirian enam SPBU kompak untuk tiga kecamatan. Dimaksudnya mengurangi kekurangan pasokan BBM di tiga kecamatan yang memiliki 26 kampung tersebut.

Sayangnya, pemerintah pusat hanya bisa menyanggupi satu SPBU kompak di tiap kecamatan. Hal itu mengingat kuota SPBU Satu Harga hingga 2024 terbatas hanya untuk 3500 kecamatan di seluruh Indonesia.

Meski demikian, Pemkab Mahulu tak berkecil hati. Usulan bakal terus dikawal agar bisa disetujui. Mengingat banyak warga yang di zona hilir Mahulu kerap mengeluhkan kekurangan pasokan BBM dengan harga subsidi. Terlebih, di beberapa kampung belum tersedia penyalur.

Sebagai pembanding, Kecamatan Laham yang memiliki lima kampung tidak memiliki satu pun SPBU atau agen penyalur minyak dan solar (APMS). Akibatnya, warga di kecamatan termuda Mahulu itu harus berbagi kuota dengan warga di 11 kampung Kecamatan Long Hubung. Dua kecamatan itu hanya memiliki satu APMS dengan kuota distribusi 50 kiloliter solar dan 200 kiloliter premium per bulan.

Begitu pula dengan Kecamatan Long Bagun. Kecamatan lokasi ibu kota Mahulu tersebut hanya terdapat masing-masing 1 APMS dan SPBU untuk melayani 11 kampung. Per bulannya, dua penyalur mendapat kuota masing-masing 250 kiloliter premium dan 80 kiloliter solar bersubsidi.

“Kalau kebijakannya seperti itu mau bagaimana lagi. Yang penting kuotanya BBM cukup untuk Mahulu,” kata Bupati.

Data Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten (Setkab) Mahulu, enam APMS dan SPBU di Mahulu mendapat kuota 1.150 kiloliter premium dan 210 kiloliter solar per bulan. Kuota yang diberikan diperkirakan masih belum mencukupi perkiraan kebutuhan bulanan di Mahulu yakni 2.500 kiloliter premium dan 450 kiloliter solar.

Meski demikian, disampaikan Bupati bahwa belum ada keluhan mengenai kelangkaan BBM dalam skala besar di Mahulu. Hanya saja, warga di beberapa kampung terpencil kerap kesulitan membeli BBM karena wilayah yang jauh dari SPBU dan APMS.

Sebagai gambaran, jarak Kampung Tri Pariq Makmur ke ibu kota kecamatan di Long Hubung jaraknya 76 kilometer melalui jalur sungai. Kecamatan Long Hurai berjarak 60 kilometer dari ibu kota kecamatan di Long Bagun.

“Kami akan terus berkoordinasi agar usulan ini bisa terwujud,” timpal Martinus Mendan, perwakilan Bagian Ekonomi Pembangunan Setkab Mahulu yang turut hadir dalam rapat saat itu.

Ia berharap usulan tersebut bisa direalisasikan. Mengingat proyeksi kebutuhan premium dan solar di Mahulu akan terus naik seiring pertumbuhan ekonomi. Dari pengalaman program BBM Satu Harga di Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari, ia cukup yakin kemitraan distribusi BBM menggandeng swasta bisa terwujud kurang dari setahun.

“Pengalaman koordinasi dengan perizinan dengan mitra tidak dipersulit. Justru pemda berikan dukungan,” tandasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar