Pariwara Mahakam Ulu

Operasi Katarak Gratis untuk Warga Mahulu, Ditanggung APBD Sebesar Rp 400 Juta

person access_time 4 years ago
Operasi Katarak Gratis untuk Warga Mahulu, Ditanggung APBD Sebesar Rp 400 Juta

Para pasien lansia yang mengikuti operasi katarak Zona Ilir di RSP GSM. (Humas Pemkab Mahulu)

Program ini bergulir sejak 2015. Salah satu agenda prioritas di bidang kesehatan oleh Pemkab Mahulu.

Ditulis Oleh: PARIWARA
Jum'at, 22 November 2019

kaltimkece.id Penyakit katarak adalah salah satu problematika di Kabupaten Mahakam Ulu. Rata-rata diderita kalangan lansia. Empat tahun terakhir, upaya pencegahan dan penanganan telah bergulir. Diberikan pengobatan gratis kepada penduduk yang terjangkit.

Upaya Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat terus berlanjut. Salah satunya dengan program operasi katarak.

Pemkab Mahulu menjadikan kegiatan tersebut salah satu prioritas. Maka ditetapkan dengan dukungan anggaran yang cukup.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Promosi, dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Mhulu, dr Berce Tenda. Setelah menutup program Operasi Katarak Zona Ilir di Rumah Sakit Pratama Gerbang Sehat Mahulu (RSP GSM), Senin, 11 November 2019, dijelaskan bahwa program tersebut salah satu upaya peningkatan kesehatan dari Pemkab Mahulu. Bertujuan meningkatkan produktivitas masyarakat kabupaten tersebut. Khususnya para lanjut usia.

“Harapan ke depan, kegiatan seperti ini dianggarkan dan dievaluasi kembali. Kira-kira perlu tidak kerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti BPJS,” kata dr Berce.

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Mahulu, Magdalena Long, menerangkan bahwa program operasi katarak sudah berlangsung sejak 2015. Pada dua tahun pertama hanya dilaksanakan di Zona Ilir. Sejak tahun ketiga dilaksanakan di dua zona. Yakni Zona Ulu dan Zona Ilir.

“Pertimbangan kami dibagi ke dua zona, melihat agak kesulitannya peserta lansia untuk mobilisasi dari Long Apari dan Long Pahangai ke Ujoh Bilang. Cukup jauh. Lewat riam. Dan itu cukup kesulitan, terutama bagi petugas kami meskipun setiap pasien ada pendamping,” jelasnya.

Tidak satupun peserta operasi katarak dipungut bayaran. Semuanya jadi beban APBD. Dianggarkan Pemkab Mahulu sebesar Rp 400 juta. Dengan peruntukan makan dan minum peserta, perjalanan peserta menuju rumah sakit, termasuk satu pendamping dari pihak peserta. Selebihnya jasa pelayanan dokter hingga perjalanan tim petugas operasi dari Samarinda.

“Pembagian anggaran untuk dua zona sesuai real cost di lapangan. Tidak kami patok di Ilir berapa, di Ulu berapa. Tapi biasanya, di Ulu lebih besar sekitar Rp 200 juta-an. Sisanya untuk di Ilir sekitar Rp 180 juta-an,” urai Magdalena.

“Hal ini karena Zona Ulu memerlukan pembiayaan jauh lebih besar. Baik transport juga makan dan minumnya,” sambung Kasi Pelayanan Kesehatan tersebut. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar