Pariwara Mahakam Ulu

Stimulus Petani di Kala Pandemi, Bupati Mahulu Luncurkan Program Bantuan Biaya Tanam Rp Dua Juta Per Hektare

person access_time 3 years ago
Stimulus Petani di Kala Pandemi, Bupati Mahulu Luncurkan Program Bantuan Biaya Tanam Rp Dua Juta Per Hektare

Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh meluncurkan program biaya tanamdi Kampung Long Melaham, Kecamatan Long Bagun, Selasa, 21 September 2021. kaltimkece.id (Nalendro Priambodo)

Bantuan ditargetkan disalurkan kepada tiga ribu petani yang tersebar di 50 kampung. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Kamis, 23 September 2021

kaltimkece.id Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Bonifasius Belawan Geh meluncurkan program bantuan biaya tanam sebesar Rp dua juta per hektare bagi petani ladang padi di Mahulu. Program stimulus yang diluncurkan di masa pandemi Covid-19 ini diharapkan mengurangi beban produksi sekaligus meningkatkan produktivitas padi ladang menuju kemandirian pangan. 

Peluncuran program berlangsung di sebuah lahan pertanian di Kampung Long Melaham, Kecamatan Long Bagun, Selasa, 21 September 2021. Penyerahan simbolis bantuan diberikan kepada lima orang petani setempat. 

Bupati menyampaikan program ini merupakan implementasi janji politik ketika mencalonkan diri bersama wakilnya, Yohanes Avun dalam pilkada 2020 lalu. Usai terpilih, pasangan yang tenar dengan sebutan Boni-Avun ini langsung menyusun dan merealisasikan janji yang masuk dalam 10 program strategis empat tahun. Visinya membangun Mahulu untuk semua, sejahtera dan berkeadilan. 

Bonifasus bilang, bantuan biaya tanam ini ditergetkan diberikan kepada tiga ribu petani di tahun 2021 ini. Sebagai informasi, pola pertanian padi ladang organik merupakan ciri khas di Mahulu dan dikerjakan oleh mayoritas petani. 

“Bantuan ini bertujuan membantu ekonomi petani terlebih di masa pandemi Covid-19 dalam bentuk biaya tanam padi ladang,” ucap Bonifasius saat menghadiri serah terima bantuan. 

Selain itu pula, program ini sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 19 tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani. Pada bab satu tertulis bahwa perlindungan petani adalah segala upaya membantu petani dalam menghadapi kesulitan sarana dan prasarana produksi, kepastian usaha dan harga, kegagalan panen, praktik ekonomi berbiaya mahal serta perubahan iklim. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahulu, Saripuddin menyampaikan sudah mendata dua ribuan petani tersebar di 50 kampung yang mendapatkan program ini. Dia menyampaikan seluruh pembiayaan program bersumber dari APBD Mahulu. 

Lanjut dia menjelaskan, peluncuran program ini agak terlambat karena menunggu refocussing anggaran penanganan pandemi sekaligus menuntaskan peraturan bupati tentang petunjuk teknis penggunaan dana bantuan tersebut. Meski demikian, ia meyakinkan dalam waktu dekat bantuan biaya tanam akan segera disalurkan kepada petani yang telah dan akan menanam. 

“Bantuan akan disalurkan langsung ke rekening giro pribadi penerima. Jadi, tidak ada istilah potong memotong,” tutupnya.

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar