Pariwara Pemkab Kukar

Potensi Gula Semut Tuana Tuha

person access_time 1 year ago
Potensi Gula Semut Tuana Tuha

Produksi gula desa Tuana Tuha telah memiliki sertifikasi halal. FOTO: ISTIMEWA.

Proses pemasarannya, UMKM Desa Tuana Tuha telah menjalin kerjasama dengan Dinas Perkebunan Kukar untuk menjual produk Guleku ke berbagai hotel. 

Ditulis Oleh: Aldi Budiaris
Rabu, 07 Juni 2023

kaltimkece.id Pohon aren menjadi sumber utama mata pencarian bagi sejumlah warga Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, Kutai Kartanegara. Hasil dari pohon tersebut mereka olah menjadi gula semut yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Dalam satu bulan, olahan produk tersebut mampu menghasilkan belasan juta rupiah dari penjualannya.

Kepala Desa Tuana Tuha, Tommy, menjelaskan bahwa produk gula aren buatan Desa Tuana Tuha telah dikenal memiliki kualitas bagus sejak bertahun-tahun yang lalu. Olahan gula aren tersebut juga merupakan salah satu produksi turun-temurun warga desa.

"Dahulu, orang tua di sini sudah memproduksi gula merah meskipun nilai jualnya masih rendah. Sejak 2020, kami berinisiatif memproduksi gula aren menjadi gula semut dengan nama produk Guleku," ucap Tommy kepada kaltimkece.id.

Ia juga mengatakan bahwa pada awal pengolahan gula aren, hanya ada satu varian. Namun sekarang sudah berkembang dan memiliki empat varian, termasuk gula semut original, gula semut campuran jahe merah, dan cemilan yang terbuat dari gula merah yang bercampur kelapa parut.

Produksi gula desa tersebut telah memiliki sertifikasi halal. Setelah melalui uji makanan dan penilaian usaha, harga gula merah yang sebelumnya dijual oleh warga desa Rp 28 per kilogram (kg), kini sudah mencapai Rp 45 ribu hingga 50 ribu per kilogram.

Selain itu, dalam proses pemasarannya, UMKM Desa Tuana Tuha telah menjalin kerjasama dengan Dinas Perkebunan Kukar untuk menjual produk Guleku ke berbagai hotel. Produk ini juga akan tersedia di mini market yang ada di kota.

"Dari hasil kerjasama tersebut, kami berhasil memperoleh keuntungan Rp 12 juta setiap bulan. Kami juga melakukan kerjasama dengan reseller atau toko-toko dengan harga Rp 15 ribu per buah," sebutnya.

Tommy berharap, ke depannya, hasil olahan gula semut dari Desa Tuana Tuha akan menjadi sumber pemasukan Pemasukan Asli Desa (PADes) Tuana Tuha. 

"Saat ini, kami hanya memasarkannya untuk membantu sebagai pemasukan bagi masyarakat desa," pungkas Tommy.(adv/diskominfokukar)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar