Kesehatan

Manfaat Ganda Gedung Pandurata

person access_time 1 year ago
Manfaat Ganda Gedung Pandurata

Diorama Gedung Pandurata di RSUD AWS yang pembangunannya dimulai oleh Pemprov Kaltim. FOTO: NALENDRO PRIAMBODO-KALTIMKECE.ID

Pembangunan gedung delapan lantai ini dimulai pada pengujung masa jabatan gubernur. Berkapasitas 500 pasien, Gedung Pandurata disebut ikut mengatasi banjir di RSUD AWS.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Sabtu, 04 Maret 2023

kaltimkece.id Kegelisahan selalu menghinggapi perasaan dr David Hariadi Masjoer setiap kali hujan deras turun di Jalan Anggur dan Jalan Palang Merah, Samarinda. Direktur RSUD Abdoel Wahab Sjahranie itu khawatir air dari bukit di belakang rumah sakit akan turun dan menggenang. Akibatnya jelas, fasilitas rujukan nasional milik Pemprov Kaltim itu bakal terendam banjir.  

Biasanya, air merendam sejumlah fasilitas seperti ruang inap, ruang pediatri intensive care, ruang hemodialisa, intensive care unit, ruang rawat jantung, dan sebagian laboratorium. Ketinggian banjir itu bervariasi mulai 10 sentimeter hingga hampir selutut orang dewasa. 

“Setiap hujan lebih dari dua jam, ruang rawat inap kemasukan air. Meski hanya sebentar, dari sisi keselamatan, pasien tidak aman,” kata David. Ia mengatakan, RSUD AWS mulai akrab dengan banjir sejak 2017.

Banjir juga mengancam instalasi listrik rumah sakit. Instalasi tersebut berdiri di bangunan lama RSUD. Usia bangunan nyaris setengah abad yakni sejak rumah sakit ini didirikan pada 1974 oleh Gubernur Kaltim Abdoel Wahab Sjahranie --yang kemudian diabadikan sebagai nama rumah sakit.

“Instalasi listrik kami audit rawan korsleting dan pemborosan. Jadi, dijadikan satu dengan jaringan agar terawasi,” katanya.

Sejumlah persoalan tersebut mendorong pengelola rumah sakit mengambil inisiatif. Direksi mengusulkan pembangunan bangunan baru Gedung Pandurata beserta sarana prasarananya kepada Pemprov Kaltim. 

“Pembangunan ini merupakan upaya pemindahan dari gedung lama yang terdampak banjir,” kata David kepada kaltimkece.id selepas mengikuti peletakan batu pertama pembangunan Gedung Perawatan Pandurata, Jumat, 3 Maret 2023, oleh Gubernur Kaltim Isran Noor. 

Lokasi Gedung Pandurata masih terkoneksi dengan lorong bangunan lama di belakang ruang Flamboyan dan Angsoka. Bersebelahan dengan Teaching Centre Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman dan Akademi Keperawatan Pemprov Kaltim di Jalan Anggur, Samarinda Ulu. Tujuan mendekatkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan ini untuk memudahkan aplikasi pendidikan dokter spesialis dan calon dokter. 

David menambahkan, RSUD AWS memiliki tempat tidur yang mencukupi sebanyak 700 ranjang. Agar pelayanan tak terganggu, beberapa fasilitas lama yang terendam banjir itu akan dirobohkan bertahap. Seluruh bangunan lama sudah dirobohkan ketika Gedung Pandurata selesai dibangun pada 2025.

Papan keterangan proyek Gedung Pandurata di RSUD AWS. Diperkirakan selesai pada 2025 dan harus dilanjutkan gubernur berikutnya. FOTO: NALENDRO PRIAMBODO-KALTIMKECE.ID
 

Lahan bekas bangunan lama kemudian dialihfungsikan sebagai lahan parkir. Menurut catatan RSUD, rata-rata 500-700 pasien rawat jalan dan 60 pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang berkunjung setiap hari. Jumlah pasien itu memerlukan dukungan lokasi parkir yang lebih luas. Lahan eks bangunan lama juga akan dibangun kolam penampungan air beserta saluran pembuangan. Tujuannya adalah mengurangi genangan ketika hujan. Ruang terbuka hijau di kawasan rumah sakit juga ditambah sesuai rencana induk pembangunan hingga 2045. 

“Nantinya, RSUD AWS memiliki ruang terbuka 60 persen atau melebihi standar yakni 30 persen,” terang David. “Dengan pembangunan ini, saya yakin banjir di Rumah Sakit AWS teratasi,” sambungnya. 

Gubernur Kaltim Isran Noor mengamini pernyataan tersebut. Isran mengungkapkan, rencana pembangunan Gedung Pandurata berserta prasarana pendukungnya sebenarnya dimulai pada 2019. Rencana itu tertunda akibat Covid-19. Isran tidak mempermasalahkan jika gedung ini belum selesai seluruhnya pada akhir masa jabatan gubernur Oktober 2023 mendatang. 

“Ini jadi pembangunan di masa pensiun gubernur 2023. Mau tidak mau, dilanjutkan gubernur selanjutnya,” kata Isran selepas peletakan batu pertama. 

Peletakan batu pertama Gedung Pandurata di RSUD AWS oleh Gubernur Kaltim Isran Noor. FOTO: NALENDRO PRIAMBODO-KALTIMKECE.ID
 

Gubernur menyampaikan, tantangan pemerintah daerah di Kaltim adalah berupaya menyediakan sarana dan fasilitas kesehatan yang memadai, modern, dan berkualitas. Selama ia menjabat, sejumlah pembangunan dan penambahan fasilitas terutama milik Pemprov Kaltim dilanjutkan.  

Mulai RSUD Kanujoso Djatiwibowo di Balikpapan, RSUD AWS di Samarinda, RSUD Korpri di Samarinda, Rumah Sakit Mata di Samarinda, termasuk bantuan ke sejumlah fasilitas kesehatan di kabupaten dan kota di Kaltim. 

“Nah, itulah tanggung jawab pemerintah melayani rakyatnya. Saya rasa begitu,” tutup Isran. 

Detail Rencana Pembangunan

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataran Ruang, dan Perumahan Rakyat Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menjabarkan detail pembangunan Gedung Pandurata. Bangunan yang berdiri di lahan seluas 10 ribu meter persegi ini memiliki delapan lantai. Luas tapak bangunannya 3.968 meter persegi dan luas lantai 27.517 meter persegi. Gedung diperkirakan menampung 500 pasien.

Fitra memerinci lantai satu Gedung Pandurata. Lantai ini diperuntukkan bagi fasilitas radiologi, hemodialisa, dan kejiwaan. Ada 58 tempat tidur pasien. Lantai dua adalah ruang rawat ICU berkapasitas 44 tempat tidur dan ICCU luka bakar 18 tempat tidur. 

Lantai tiga diisi 14 ranjang untuk fasilitas PICU, 18 NICU, dan 14 kamar tidur pasien rawat jantung. Lantai empat khusus pasien kandungan dan rawat anak. Unit itu terdiri dari 44 kamar obgyn dan 70 tempat tidur pasien anak. Lantai lima berkapasitas 90 tempat tidur untuk pasien rawat bedah dan 21 unit ranjang pasien rawat syaraf biasa. 

Selanjutnya di lantai enam, khusus penyakit dalam berkapasitas 88 tempat tidur. Ada pula 47 ranjang pasien kemoterapi. Sementara itu di lantai 7, digunakan sebagai ruang koas dokter, laboratorium skill, dan taman atap. Lantai delapan adalah ruang serbaguna dan ruang komite. Fitra menjelaskan, sistem drainase yang menghubungkan bangunan lama dan Gedung Pandurata juga dibangun. 

Miniatur Gedung Pandurata. RSUD AWS juga akan memiliki ruang terbuka hijau yang lebih luas. FOTO: NALENDRO PRIAMBODO-KALTIMKECE.ID
 

Pembangunan tahap pertama pada 2023 selama 280 hari kalender. Biayanya bersumber dari APBD Kaltim sebesar Rp 100,6 miliar. Kontraktor utama pekerjaan konstruksi yakni PT Raka Utama dengan nomor kontrak 602/177.c/CK-II/2023 tertanggal 1 Februari 2023. Kontraktor perencana adalah PT Marannu Maraya Maindan dengan kontraktor supervisi PT Geomap International Consultant. 

Ruang lingkung pekerjaan tahap pertama berupa fondasi dan struktur lengkap sampai tiang dan atap. Sisa pekerjaan lanjutan pada tahun berikutnya. Direncanakan, sisa nilai pembangunan fisik dan pengisian fasilitas Gedung Pandurata sebesar Rp 281,5 miliar yang akan rampung sampai 2025. 

“Total anggaran sampai fasilitas rumah sakit (Gedung Pandurata) ini selesai Rp 382,2 miliar,” jelas Fitra. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar