Terkini

Hand Sanitizer Buatan Farmasi Unmul Masih untuk Kalangan Sendiri, Berpeluang Dikomersilkan

person access_time 4 years ago
Hand Sanitizer Buatan Farmasi Unmul Masih untuk Kalangan Sendiri, Berpeluang Dikomersilkan

Mahasiswi Farmasi Unmul dikerahkan memproduksi hand sanitizer. (arditya abdul azis/kaltimkece.id)

Kelangkaan hand sanitizer mendorong Fakultas Farmasi Unmul menerapkan ilmu yang selama ini didalami. Permintaan pun mulai berdatangan dari pihak luar.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Senin, 16 Maret 2020

kaltimkece.id Eksistensi masker hingga hand sanitizer makin terbatas sejak virus corona mewabah di Indonesia. Tapi manusia susah kehilangan akal. Terutama bagi para kaum intelek. Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman (Unmul) memproduksi sendiri cairan pembersih tangan tersebut. 

Hal ini disampaikan Yurika Sastyarina, wakil dekan I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Fakultas Farmasi Unmul. Kepada media ini, ia mengatakan bahwa output bidang farmasi adalah produk kesehatan. Maka, memproduksi sanitizer pun bukan hal asing bagi Fakultas Farmasi Unmul.

"Karena farmasi pada dasar ilmunya membuat produk-produk ini, akhirnya kami melakukan inisiasi. Melalui fakultas untuk memproduksi hand sanitizer yang kami berikan untuk kalangan sendiri," ucapnya kepada kaltimkece.id, Senin, 16 Maret 2020. 

Ya, sementara ini produk tersebut hanya diedarkan di lingkungan kampus. Namun tak menutup kemungkinan dalam waktu dekat dilakukan produksi dengan jumlah lebih besar. Selain di lingkungan Unmul, kelak produk tersebut diedarkan ke rumah sakit mitra Fakultas Farmasi.

"Produk ini baru kami berikan untuk fakultas farmasi mulai dosen, pegawai, dan mahasiswa. Memang permintaan datang dari luar. Seperti salah satunya rumah sakit mitra kami yang ingin kami memproduksi cairan antiseptik untuk kebutuhan mereka," ungkapnya.

"Kami ‘kan ada tim farma gerak cepat. Nanti tim itu akan menghitung berapa kebutuhan internal universitas dan rumah sakit mitra. Selanjutnya jika memang nanti diminta pihak rektorat agar produk ini dikomersilkan, kami lihat dulu ketersediaan bahan," tambahnya. 

Dr Hadi kuncoro, kepala Laboratorium Sains, Teknologi, dan Makanan Fakultas Farmasi Unmul, mengungkapkan bahwa produksi hand sanitizer baru dimulai Sabtu, 14 Maret 2020. Masih memproduksi dengan kapasitas kecil. 

"Sekarang kami mempersiapkan proses produksi yang lebih besar. Sehingga membutuhkan ruang yang jauh lebih besar juga. Sehingga dalam 2-3 hari ke depan kami sudah bisa melakukan produk hand sanitizer dengan jumlah lebih besar," terangnya.

Untuk bahan baku, Farmasi Unmul tidak kesulitan. Selama ini, bahan baku tersebut memang sudah tersedia untuk kegiatan praktikum. Hanya saja kesulitan terbesar adalah memperoleh botol kemasan produk.

"Ada dua produk yang kami produksi. Yang pertama dalam bentuk spray sudah standar WHO. Itu bisa kami produksi 200 liter per hari. Kemudian untuk yang jenis gel baru sekitar 20 liter per hari. Karena harus 24 jam proses pembuatannya," pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar