Terkini

Ironi Balikpapan, Kota Paling Layak Huni tapi 21 Persen Warganya Tak Kebagian Air Bersih

person access_time 3 years ago
Ironi Balikpapan, Kota Paling Layak Huni tapi 21 Persen Warganya Tak Kebagian Air Bersih

Aktivitas di Waduk Teritip. (surya aditya/kaltimkece.id)

Air baku yang diproduksi PDAM belum menjangkau seluruh masyarakat Balikpapan. Harapan digantungkan di proyek IKN.

Ditulis Oleh: Surya Aditya
Rabu, 19 Mei 2021

kaltimkece.id Balikpapan selama ini dikenal sebagai kota paling layak huni. Namun nyatanya, krisis air bersih masih melanda kota ini. Minimnya anggaran menjadi ganjalan Pemkot Balikpapan mengatasi persoalan tersebut. Realisasi ibu kota negara (IKN) di Kaltim disebut satu-satunya jalan keluar.

Soal krisis air disampaikan Direktur Utama PDAM Balikpapan, Haidir Effendi. Dikatakan bahwa 21 persen dari sekitar 650 ribu penduduk Balikpapan belum menikmati air baku PDAM. Terus bertambahnya masyarakat Kota Minyak diklaim menjadi penyebab krisis terjadi.

“Pasokan air baku hanya mampu menyuplai 79 persen penduduk. Sedangkan jumlah penduduk terus bertambah,” kata Haidir, Rabu, 19 Mei 2021.

Upaya Pemkot Balikpapan mengatasi persoalan tersebut bukannya tidak ada. Dijelaskan Haidir, Pemkot saat ini membangun tempat penampung air bernama Embung Aji Raden di Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur.

Air di Embung Aji Raden akan memasok kebutuhan air di Waduk Teritip, Balikpapan. Tapi, embung yang memiliki luas 142 hektare itu hanya menghasilkan air sekitar 150 liter per detik. Jumlah tersebut diyakini juga belum bisa menuntaskan krisis air di Balikpapan. “Untuk menutupi kekurangan air di sini dibutuhkan sekitar 1.000 liter per detik,” sebut Haidir.

Pemkot Balikpapan juga pernah berencana mengambil air dari Sungai Mahakam untuk mengatasi masalah air. Namun, rencana tersebut urung dilaksanakan karena Pemkot terkendala biaya pembangunannya. “Dibutuhkan anggaran triliunan rupiah untuk bisa merealisasikan rencana itu,” ungkap Haidir.

Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, tidak menampik jika sampai sekarang Kota Beriman kekurangan air bersih. Sebagai solusi, dia berharap, pembangunan IKN segera direalisasikan di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Sebab, jika IKN dibangun di sini, pemerintah pusat akan membangun Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Semoi-Sepaku. Air baku di SPAM tersebut, disebut Rizal juga akan memasok ke penduduk Balikpapan. Jumlah distribusi airnya dikatakan bisa menutupi kekurangan air di kota ini.

“Jika SPAM Semoi-Sepaku jadi dibangun, air yang dipasok 1.000 liter per detik,” ucap Wali Kota Balikpapan. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar