Terkini

Jawaban Jamaah dan Pengurus Islamic Center yang Tetap Jumatan dalam Ancaman Covid-19

person access_time 4 years ago
Jawaban Jamaah dan Pengurus Islamic Center yang Tetap Jumatan dalam Ancaman Covid-19

Jamaah menuruni tangga Islamic Center selepas menjalankan salat Jumat. (wahyu musyifa/kaltimkece.id)

Kewajiban dan keyakinan membuat banyak umat tetap menjalankan salat Jumat. Meski fatwa dan imbauan memberi pengecualian.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Sabtu, 21 Maret 2020

kaltimkece.id Virus corona atau Covid-19 semakin meluas. Sebagai antisipasi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan sejumlah fatwa. Termasuk memperbolehkan salat Jumat diganti salat Zuhur. Namun demikian, aktivitas tersebut tetap mudah dijumpai di Samarinda.

Adapun fatwa MUI tersebut tertuang dalam surat edaran bernomor 14/2020. Hal sama juga turut disampaikan Hadi Mulyadi, wakil gubernur Kaltim, saat konferensi pers Rabu malam, 18 Maret 2020. Imbauan dikemukakan kepada masyarakat untuk sementara waktu tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Baik dalam bentuk kegiatan keagamaan ataupun lainnya sebagai antisipasi penyebaran virus corona.

Meski demikian, pada Jumat lalu masih mudah ditemukan aktivitas salat Jumat di Samarinda. Salah satunya di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda, Jalan Slamat Riyadi, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang.

Soal itu, pengurus masjid punya pertimbangan sendiri. “Sesuai dengan aturan dan edaran yang berlaku seperti social distancing, tetapi kami tidak melarang para jamaah untuk masuk ke Masjid Islamic Center dalam melaksanakan salat Jumat,” ujar Ketua I Badan Pengurus Islamic Center Sutarnyoto.

Selain itu, Sutarnyoto juga menerapkan beberapa prosedur ketika para jamaah hendak masuk masjid. Yakni dengan menyiapkan beberapa petugas medis memeriksa suhu tubuh.

“Ada prosedur kami terapkan di sini. Seperti wajib mencuci tangan dengan sabun. Setelah cuci tangan dilakukan scan suhu tubuh. Kalau nantinya ada suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius, ditempatkan di shaf bagian belakang dan dipisah dengan jarak dari shaf di depan,” katanya.

Salah satu jamaah mengungkapkan alasannya tetap melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim.

"Kewajiban harus tetap dijalankan, kalau untuk masalah imbauan agar tidak berkumpul dengan orang banyak, itu tidak menjadi alasan untuk tetap beribadah. Setelah salat saya langsung membersihkan tangan dan muka," kata Romi.

Terpantau bukan hanya di Islamic Center umat muslim Kota Tepian melaksanakan Jumatan. Seperti di Masjid Raya Darussalam, para jamaah tetap antusias melaksanakan ibadah wajib bagi kaum pria tersebut.

"Takut pasti ada, hanya saja saya melihat semua masjid tetap ramai jamaah yang Jumatan, jadi saya tidak takut sama seperti yang lainnya," ungkap Fahrizal, salah satu jamaah di Masjid Raya Darussalam.

Tampak di masjid terbesar kedua Kota Tepian itu, jemaah beribadah normal seperti Jumat biasanya. Tidak ada prosedur apapun bagi yang hendak melaksanakan salat. Seperti dilakukan di Islamic Center.

Tidak ada juga pembatasan antar jamaah. Sebagian ada yang menggunakan masker. "Saya tetap melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim khususnya kaum pria. Jadi positif thinking saja, ketika salat ya berdoa saja. Semoga kami semua dihindari dari bahaya virus itu," tambah Ridwan jema'ah lainnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar