Terkini

Jawaban Wali Kota Balikpapan soal Pembagian Vaksin Covid-19 Pemuka Agama yang Dianggap Tak Adil

person access_time 3 years ago
Jawaban Wali Kota Balikpapan soal Pembagian Vaksin Covid-19 Pemuka Agama yang Dianggap Tak Adil

Vaksinasi Covid-19 untuk tokoh Katolik di Balikpapan. (surya aditya/kaltimkece.id)

Vaksinasi Covid-19 di Balikpapan menuai polemik. Pembagian jatah vaksin dinilai tak adil terhadap sebagai kelompok masyarakat.

Ditulis Oleh: Surya Aditya
Jum'at, 05 Maret 2021

 

kaltimkece.id Kekecewaan terhadap vaksinasi Covid-19 tahap dua di Balikpapan diungkapkan kalangan tokoh agama Katolik. Pembagian kuota dosis vaksin Covid-19 yang dirasa tak seimbang menjadi pemicu. Terbatasnya jatah yang diterima menjadi alasan Pemkot Balikpapan tidak bisa memberikan secara merata.

Sebagai informasi, terdapat 76 ribu dosis vaksin untuk warga Kaltim tiba pada 24 Februari lalu. Balikpapan mendapatkan 9.416 dosis untuk vaksinasi tahap dua. Setelah beberapa hari pelaksanaan, vaksinasi yang dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan dituding tak adil. Hal itu disampaikan Suli Roseno, selaku ketua Wanita Katholik Republik Indonesia Balikpapan.

Dijelaskan Suli, umat Katolik di Balikpapan hanya mendapat 19 dosis vaksin Covid-19. Padahal, berdasarkan informasi yang diterimanya, ada 900 dosis vaksin yang diperuntukkan tokoh agama. Itu artinya, umat Katholik hanya menerima 2 persen dari jatah vaksin tokoh agama.

“Tokoh agama Katolik di Balikpapan ada sekitar 200 orang. Tapi kenapa cuma 19 orang yang diberikan vaksin,” sesal Suli.

Dia pun tak dapat menyembunyikan kekecewaan. Suli meminta pemerintah bersikap adil mengenai pembagian vaksin untuk kelompok masyarakat, khususnya kalangan Katolik. Karena menurutnya, para pemuka Katolik juga sangat membutuhkan vaksin Covid-19.

“Kami mohon dengan sangat kepada pemerintah, baik pusat ataupun daerah, mohon sedapat mungkin bisa adil. Paling enggak 900 vaksin itu bisa rata pembagiannya. Jangan hanya dua persen,” ucapnya.

Dikonfirmasi di tempat berbeda, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, mengakui pembagian vaksin Covid-19 belum bisa maksimal. Hal tersebut disebabkan banyaknya warga Balikpapan yang harus divaksin. Namun, jumlah 9 ribu dosis vaksin yang diterima kota ini dinilai tak sebanding dengan yang disasar.

“Semua memang mau duluan. Tapi kan kuotanya vaksin cuma 9 ribu, sementara yang mau divaksin 450 ribu orang. Jadikan pasti ada yang belakangan,” katanya.

Oleh karena itu, Rizal meminta seluruh masyarakat untuk bisa menahan emosi dan memaklumi kondisi ini. “Jadi enggak usah marah. Nanti kalau marah kena covid,” ujarnya.

Rizal pun menyampaikan bahwa tidak lama lagi digelar vaksinasi Covid-19 tahap ketiga. Dia berjanji pendistribusian vaksin berikutnya akan lebih baik. “Baru saja dikabarkan, datang lagi di Jakarta 10 juta vaksin Sinovac. Kita akan dapat banyak sekali itu,” terangnya. “Semua pasti dapat, tidak ada yang tidak dapat,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar