Terkini

Laju Kasus Covid-19 Kaltim Belum Terhenti, Perbedaan Data dengan Daerah Masih Terjadi

person access_time 4 years ago
Laju Kasus Covid-19 Kaltim Belum Terhenti, Perbedaan Data dengan Daerah Masih Terjadi

Rilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim secara telekonferensi. (humas pemprov kaltim)

Di tengah angka kasus Covid-19 Kaltim yang terus bertambah, masih ditemui masalah perbedaan data dengan daerah.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Kamis, 23 April 2020

kaltimkece.id Laju penambahan kasus Covid-19 di Kaltim belum berhenti. Satu pasien terkonfirmasi lagi pada 22 April 2020. Pasien ke-24 di Balikpapan ini membuat total kasus di Kaltim kini 69 secara akumulatif.

Satu pasien baru ini mendapat kode BPN 24. Berjenis kelamin laki-laki usia 46 tahun. Keluhan demam dan memiliki riwayat kontak erat BPN 21. Keduanya menjalani perawatan di RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak, mengatakan bahwa pasien tersebut juga mengalami batuk, sesak napas, dan mempunyai gambaran gejala pneumonia. Diduga BPN 24 kasus transmisi lokal karena tak adanya riwayat perjalanan.

Selain satu kasus konfirmasi positif, ada dua pasien dalam pengawasan (PDP) terkonfirmasi negatif di Kaltim. Keduanya dari Balikpapan.

Sedangkan jumlah PDP baru bertambah 13 kasus. Tiga di Berau, lima Samarinda, dan lima Balikpapan. Dari Berau dan Samarinda seluruhnya asal cluster Gowa. Seluruhnya pun mendapat hasil reaktif Covid-19 dari rapid test yang diikuti, kecuali satu PDP di Samarinda yang dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Empat lainnya yang diisolasi di Rumah Sakit Karantina Covid-19, Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kaltim, seluruhnya juga reaktif.

Lima kasus PDP baru lainnya terdapat di Balikpapan. Yang salah satunya seorang lelaki, juga dari cluster Gowa. Namun rapid test negatif. Ada juga perempuan 30 tahun kontak erat atau istri dari seorang PDP cluster Gowa. Hasil rapid test reaktif Covid-19.

Dengan demikian, jumlah PDP Kaltim kini 401 orang. Yang negatif 183, positif 69, probable satu, sembuh 11 orang, dan meninggal dunia satu orang.

Klarifikasi Dinas Kesehatan Paser

Pada hari yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Paser yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Paser, Amir Faisol, melakukan klarifikasi terhadap rilis Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak. Sebelumnya, pada Selasa, 21 April 2020 disebutkan satu PDP di Paser meninggal dunia.

PDP dimaksud adalah seorang perempuan 44 tahun. Memiliki keluhan batuk, sesak napas, lesu, dan mempunyai penyakit penyerta tumor dan TBC. Pasien tersebut masuk ruang IGD RSUD Panglima Sebaya Paser pada 17 April 2020. Meninggal dunia 18 April 2020. 

Amir Faisol belakangan membantah rilis tersebut. Menyebut terjadinya miskomunikasi antara Diskes Paser dan Diskes Kaltim. "Kami maklumi karena kondisi saat ini. Kami maklumi terjadi satu atau dua kali miskomunikasi," sebut Amir Faisol dalam keterangan persnya.

Amir Faisol mengaku telah menelepon Andi M Ishak pada Rabu pagi, 22 April 2020, dan berharap peristiwa tersebut tak terjadi lagi di lain waktu.

Menurutnya, pasien meninggal tersebut datang ke RSUD Panglima Sebaya pada Jumat, 17 April 2020. Masuk ruang instalasi gawat darurat (IGD) dengan penyakit kanker paru stadium akhir. Namun Jumat malam kondisi pasien memburuk. Sabtu, 18 April 2020, pukul 04.30 Wita, pasien dipindahkan ke ruang ICU. Dinyatakan meninggal dunia pukul 10.15 Wita.

Setelah pasien meninggal dunia, untuk kehati-hatian dan kewaspadaan, swab test dilakukan dan telah dikirim ke laboratorium di Surabaya. Amir Faisol pun kaget rilis Gugus Tugas Covid-19 Kaltim merilis kematian tersebut tanpa mengklarifikasi ulang.

Namun demikian, Andi M Ishak yang dikonfirmasi malah belum menerima penjelasan dari Dinas Kesehatan Paser. "Mungkin ada pertimbangan-pertimbangan lain mengapa Dinas Kesehatan Paser meralat PDP yang meninggal dunia tersebut menjadi pasien umum. Pasti ada pertimbangan lain. Apakah dari hasil pemeriksaan klinis atau lainnya. Karena apa yang kami rilis sesuai laporan yang diberikan Dinas Kesehatan Paser. Sampai saat ini saya belum dengar langsung penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan Paser," jelas Andi M Ishak. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar