Terkini

Perkembangan Kasus Yusuf, Orangtua Ikhlas, Polisi Tunggu Hasil Tes DNA

person access_time 4 years ago
Perkembangan Kasus Yusuf, Orangtua Ikhlas, Polisi Tunggu Hasil Tes DNA

Orangtua Ahmad Yusuf Ghazali di depan makam putra mereka.

Misteri kematian Ahmad Yusuf Ghozali belum semuanya terungkap. Kepolisian diharapkan bisa menyibak penyebabnya.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Selasa, 07 Januari 2020

kaltimkece.id Melisari, 31 tahun, mengatur napas dalam-dalam ketika bersiap menjawab pertanyaan reporter kaltimkece.id. Ditemui di kediamannya, ibu dari Ahmad Yusuf Ghozali, anak 4 tahun yang hilang dan ditemukan meninggal, itu dengan tenang mengeluarkan isi hatinya. Melisari telah ikhlas melepas kepergian putra bungsunya. 

Selasa, 7 Januari 2020, Melisari mengatakan bahwa ia dan keluarga tetap menunggu perkembangan kasus tersebut. Saat ini, kepolisian memang masih menanti hasil tes DNA. Tes diambil dari jenazah anak-anak yang ditemukan di dekat muara Sungai Karang Asam Kecil, Jalan Pangeran Antasari II, Samarinda, sekitar 4 kilometer dari titik hilangnya Yusuf di tempat penitipan anak.  

"Saya sudah ikhlas. Saat ini, saya menyibukkan diri dengan bekerja seperti biasa. Anak-anak (dua kakak Yusuf) mulai les dan sekolah. Sementara suami saya fokus menunggu perkembangan kasus Yusuf," ucap Melisari. Perempuan tiga anak tersebut memang tercatat sebagai karyawan di perusahaan swasta.

Melisari bercerita bahwa pada Ahad malam, 5 Januari 2020, diadakan kegiatan  untuk mengenang Yusuf. Acara itu bertajuk Seribu Cahaya untuk Mendiang Yusuf, berlangsung di Taman Samarendah. Ada doa bersama dan aksi damai sebagai bentuk simpatik masyarakat Samarinda kepada keluarga Yusuf. Acara ini juga sebagai dukungan kepada kepolisian agar segera menuntaskan kasus yang begitu besar mengambil perhatian warga kota. 

Di tempat terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Kota Samarinda, Komisaris Polisi Damus Asa, mengatakan masih menunggu hasil tes DNA. Tes DNA sangat penting untuk memastikan bahwa jenazah yang ditemukan benar-benar Yusuf atau bukan.

Ahmad Yusuf Ghozali dikabarkan menghilang dari tempat ia dititipkan, Jumat, 22 November 2019, di Pendidikan Anak Usia Dini Jannatul Athfaal. PAUD tersebut berdiri di Jalan Abdul Wahab Syahrani, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu. Setelah 16 hari hilang, ditemukan jenazah balita tanpa kepala pada Minggu, 8 Desember 2019. 

Dua hari setelah penemuan itu, Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Arif Budiman mengatakan, dugaan sementara Yusuf terperosok ke parit dan hanyut. Sekitar 20 meter dari pagar PAUD, terdapat parit yang sedang penuh air. Ketika Yusuf hilang, kawasan itu baru saja dilanda hujan deras.

"Kemungkinan anak ini berjalan dan saat itu air tergenang. Anak ini karena baru 4 tahun jadi belum tahu (ada parit) dan akhirnya masuk ke parit dan hanyut. Itu dugaan sementara," jelas Kapolresta. Adapun lokasi penemuan sekitar 4 kilometer dari titik awal Yusuf hilang, disebut masih satu sistem drainase. 

Jika 16 hari berada di dalam drainase, polisi menduga bagian tubuh yang hilang disebabkan karena rusak terendam air dalam durasi panjang. Belum ada petunjuk yang menguatkan bahwa kasus ini adalah mutilasi. "Kami tidak mau berasumsi. Kami tetap dalami apakah ada motif lain," sambung Arif Budiman. 

Dari pemeriksaan sementara, polisi menyatakan bahwa di dalam tubuh anak tersebut ditemukan kulit reptil. Diperkirakan jenis ular atau biawak. "Kami periksa lebih lanjut. Kemungkinan saat hanyut dimakan hewan air atau tersentuh tembok-tembok atau batu-batu. Tentu tidak sampai di sini saja. Kami menyelidiki ke tempat awal untuk melihat unsur kelalaian atau motif lain," urai perwira berpangkat melati tiga tersebut. 

Pada 26 Desember 2019, Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin, memutuskan menutup PAUD Jannatul Athfaal. Pemerintah juga mencabut  dicabut izin operasi PAUD yang beroperasi sejak 2004 itu. (*)

Editor: Fel GM

 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar