Terkini

Rentetan Riwayat yang Menjerat Sembilan Warga Kaltim dalam Belenggu Covid-19

person access_time 4 years ago
Rentetan Riwayat yang Menjerat Sembilan Warga Kaltim dalam Belenggu Covid-19

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak. (arditya abdul azis/kaltimkece.id)

Penderita Covid-19 di Kaltim memiliki jejak serupa sebelum diketahui positif menderita pandemi tersebut.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Sabtu, 21 Maret 2020

kaltimkece.id Jumlah pasien positif Covid-19 di Kaltim, masih berada di angka sembilan kasus. Terbanyak di Balikpapan enam orang. Dua di Kukar dan satu di Samarinda. Kesembilannya memiliki riwayat bepergian di Bogor, Jawa Barat; Jakarta Selatan; dan Jepang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Andi M Ishak, pada Jumat, 20 Maret 2020,

menjelaskan bahwa dari lima kasus positif di Balikpapan, dua di antaranya suami istri. Berhubungan erat dengan pasien positif di Samarinda. “Bersama-sama mengikuti kegiatan di Bogor, yaitu seminar ekonomi riba,” ungkapnya.

Berawal dari informasi Diskes Kaltim, Minggu, 15 Maret 2020, Tim Gerak Cepat (TGC) Balikpapan, menjemput suami istri tersebut. Keduanya satu rombongan pasien positif Covid-19 di Samarinda. Sebenarnya, suami istri tersebut tak memiliki keluhan apapun. Namun, dari hasil foto toraks di RSUD Kanudjoso terdapat gambaran pneumonia. Lendir pasien kemudian diambil untuk diperiksa. “Hasilnya keluar 20 Maret 2020. Keduanya dinyatakan positif Covid-19,” terangnya.

Sedangkan kasus positif lainnya di Balikpapan, memiliki riwayat bepergian ke Jepang. Kamis, 5 Maret 2020, mengalami gejala demam, batuk, dan sakit tenggorokan. Minggu, 8 Maret 2020, yang bersangkutan melakukan pemeriksaan di RS Pertamina Balikpapan. Saat itu rumah sakit hanya memberi terapi. Dua hari kemudian, penderita kembali untuk kontrol penyakit diabetes mellitus. Selanjutnya dilakukan foto toraks dan muncul dugaan pneumonia kanan.

Pihak rumah sakit akhirnya melakukan pengambilan specimen dua kali. Hasilnya dikirim ke Balitbangkes RI yang kemudian dinyatakan positif Covid-19. Saat itu ia sudah dirawat di ruang isolasi RS Pertamina Balikpapan.

Kondisi hampir serupa dialami pasien 34 tahun di RSUD Kanudjoso Balikpapan, juga pasien perempuan 36 tahun di RSUD AM Perkesit Kutai Kartanegara (Kukar). Keduanya baru bepergian dari Jakarta Selatan dengan waktu berbeda.

Sama-sama merasakan gejala pada Jumat, 13 Maret 2020. Setelah rentetan demam, batuk, dan sakit tenggorokan, akhirnya mendatangi rumah sakit di kota masing-masing. “Di rumah sakit, mereka diambil specimen dan dikirim ke Balitbangkes. Dan hasilnya positif. Kondisinya keenam pasien sedang diisolasi di tiga rumah sakit,” terangnya.

Komisioner KPU Samarinda PDP

Sebelumnya terdapat tiga pasien dalam pengawasan (PDP) di Samarinda. Satu orang terkonfirmasi positif. Belakangan dua yang lain dipastikan negatif meski memiliki kaitan kekeluargaan dengan pasien positif tersebut.

Meski demikian, jumlah PDP bukannya berkurang, malah kembali bertambah. Saat ini menjadi lima orang. “Sebelumnya berstatus ODP. Naik menjadi PDP. Saat ini, mereka sudah diisolasi,” kata Andi.

Lima PDP di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, termasuk komisioner KPU Samarinda. Hal itu turut dibenarkan Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat, Sabtu, 21 Maret 2020.

Dijelaskannya, komisioner tersebut menjalani observasi bersama satu petugas operator KPU Samarinda sejak 20 Maret 2020. Tindakan tersebut diambil berkaitan riwayat keikutsertaan di JW Marriot Hotel, Jakarta Selatan. Kegiatan membahas soal data pemilih. "Dari tanggal 9 sampai 11 Maret," terangnya.

Atas kondisi tersebut, semua kegiatan KPU Samarinda tak lagi berlangsung di kantornya, Jalan Juanda, Samarinda. KPU Samarinda diminta mengisolasi mandiri oleh KPU RI. "Sesuai perintah dan arahan KPU RI. Dengan catatan semua target dan pencapaian tetap berjalan," pungkas Firman. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar