Renumerasi APBD Kaltim Antisipasi Covid-19, Harga Bahan Pokok Jangan Disepelekan

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Rabu, 18 Maret 2020

kaltimkece.id Mewabahnya virus corona atau Covid-19 menggulirkan berbagai langkah antisipasi dan penanganan di Indonesia. Termasuk untuk urusan anggaran. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) 20/2020 dikemukakan. Berisi renumerasi APBD dengan fokus peningkatan kapasitas rumah sakit standar situasi Covid-19. Juga kampanye pencegahan pandemi global tersebut.

Di Kaltim renumerasi tersebut masih menunggu pembahasan. Dijadwalkan antara 20 dan 23 Maret 2020 mendatang. Belum diketahui berapa angka yang bakal dikemukakan dalam APBD Kaltim untuk menyikapi sebaran pandemi tersebut.

Dari DPRD Kaltim, Wakil Ketua Andi Harun, diberi tanggung jawab berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim untuk hal tersebut. Dari pertemuan dengan Gubernur Kaltim Isran Noor, telah didapati laporan secara lisan terkait relokasi APBD Kaltim untuk peningkatan kapasitas di bidang kesehatan.

“Secara lisan sudah disampaikan, agar ada persetujuan DPRD mendahului anggaran (APBD), untuk penanganan Covid-19,” kata Andi Harun, ditemui di DPRD Kaltim, Rabu, 18 Maret 2020.

Ia melanjutkan, DPRD Kaltim telah menggelar Rapat Pimpinan di Gedung D, DPRD Kaltim. Membahas besran anggaran kesehatan yang dibutuhkan Pemprov Kaltim dalam mengatasi penyebaran Covid-19.

“Jumat (20 Maret 2020) atau Senin (23 Maret 2020), kami akan rapat dengan Pemprov Kaltim, membahas soal (anggaran) ini,” ungkapnya.

Meski baru sebatas lisan disampaikan Gubernur Kaltim, Andi Harun belum dapat memastikan besaran anggaran kesehatan yang dibutuhkan tersebut. “Kami akan mendengarkan paparan pemerintah terlebih dahulu. Berapa jumlah anggaran dan mekanisme persetujuannya,” pungkasnya.

Tekan Kenaikan Harga

Sementara itu, Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK, mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak mengabaikan aspek lain dalam menangani Covid-19. Operasi pasar perlu dilakukan mengingat beberapa harga bahan pokok dan alat kesehatan melonjak akhir-akhir ini.

“Jangan terlena (Covid-19). Kenyataannya masih ada yang kelaparan. Itu juga yang harus kita jaga,” kata Makmur dalam kesempatan sama.

 “Harus seiring dan sejalan. Jangan sampai stok bahan pokok langka. Tidak boleh terjadi itu. Bisa menimbulkan kelaparan,” sambungnya. (*)