Terkini

Seluruh Seksi Tol Balsam Kelar sebelum Lebaran, Tambah Tiga Ruas Lagi menuju IKN

person access_time 4 years ago
Seluruh Seksi Tol Balsam Kelar sebelum Lebaran, Tambah Tiga Ruas Lagi menuju IKN

Presiden Jokowi saat meresmikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, 17 Desember 2019. (nalendro priambodo/kaltimkece.id)

Peresmian Jalan Tol Balikpapan-Samarinda oleh Presiden Joko Widodo, sekaligus menandai dimulainya rencana penambahan ruas di jalan bebas hambatan tersebut.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Selasa, 17 Desember 2019

kaltimkece.id Lengking sirene berbunyi selama empat detik di pintu Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Hiruk tepuk tangan bergantian setelah Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan jalan bebas hambatan pertama di Kalimantan, Selasa, 17 Desember 2019. Seiring ditunjuknya Kaltim sebagai ibu kota negara (IKN), terbuka peluang membangun tiga ruas tol baru yang saling terhubung ke pusat pemerintahan  baru.

Jokowi menyampaikan, dari lima seksi baru tiga yang rampung. Di antaranya seksi 4 sepanjang 17,95 kilometer yang menghubungkan Samarinda dan Palaran. Seksi 3 menyambungkan Palaran-Samboja sepanjang 17,50 kilometer; dan seksi 2, Samboja-Muara Jawa sejauh 30,98 kilometer.

Sementara, dua seksi lainnya seksi 1 dan 5 masih terus dirampungkan. Dua seksi itu menghubungkan Jembatan Sungai Manggar dan Sepinggan. Masih ditemui longsor di beberapa titik. Pergerakan tanah mengharuskan pembuatan tiang pancang alias dibangun di atas tanah. Kedua seksi sepanjang 33 kilometer tersebut dibiayai APBN, APBD Kaltim, dan pinjaman Tiongkok.

"Dari 99.3 kilometer (jalan tol) sudah selesai 58.7 kilometer," ucap Jokowi dalam pidatonya di pintu gerbang tol Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sementara untuk penyelesaian dua seksi lainnya, ia berharap rampung menyambut Ramadan dan Idulfitri tahun depan.

"Tadi saya tanyakan ke Dirut PT Jasa Marga, ini (seksi 1 dan 5) diselesaikan insha Allah April 2020,"  ucap presiden dua periode tersebut.

Jokowi menilai jalan tol sangat dibutuhkan. Mempercepat memobilisasi dan efisiensi logistik guna mengangkat perekonomian Kaltim. Terutama mengangkut logistik, hasil pertanian, perkebunan, tambang, dan hasil industri lainnya. Apalagi, jalan tol tersebut memangkas jarak tempuh Balikpapan dan Samarinda. Dari sebelumnya 3 jam menjadi 1 jam saja.

Tak hanya itu, ia menilai kehadiran tol ini sangat membantu konektivitas ke pusat IKN. Yakni di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. "Tahun 2020 jalan tol menuju IKN mulai disiapkan," pesan Jokowi.

Direktur PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda, STH Saragih, menyampaikan kendala di dua seksi yang belum rampung karena struktur tanah lembek. Dibutuhkan pengerasan.

Di seksi 1 masih ada 2,2 kilometer tanah yang lembek. Masih diinvestigasi apa penyebab dan metode penguatan konstruksi yang tepat. Sementara di seksi 5, selain soal tanah, bakal digarap pembuatan gerbang tol. "Disebutkan Bapak Presiden, harus kelar sebelum Lebaran," ucap Saragih diwawancarai terpisah pada kesempatan sama.

Soal kapan pastinya tiga seksi tersebut bisa dilewati, masih menunggu pengumuman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Mungkin 3-4 hari lagi diumumkan," ucapnya.

Tiga Ruas Tol Baru ke IKN

Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit membenarkan rencana membangun tiga ruas tol baru tersambung ke IKN.

Dua ruas terhubung langsung ke Tol Balsam. Persisnya dari simpang susun Samboja ke Sepaku. Ruas kedua dari simpang susun Karang Joang, Balikpapan ke Jembatan Pulau Balang bentang panjang di PPU. Sementara, ruas ketiga dari jalan trans Kalimantan ke Jembatan Pulau Balang bentang pendek. Ini, melengkapi rencana jalan tol Balikpapan ke PPU sepanjang 8 kilometer melintasi bibir Teluk Balikpapan.

"Masing-masing panjangnya (jalan tol ke IKN) 30 kilometer," ucap Danang menunjuk peta gambar jalan tol baru ke IKN.

Saat ini sedang disusun uji kelayakan tiga ruas tol baru itu. Setelahnya, akan dilihat perubahan ruang lingkup pekerjaan dan tender. Tak menutup kemungkinan, PT Jasa Marga yang sebelumnya mengerjakan sebagian seksi Tol Balsam ditunjuk membangun.

Berkaca pengalaman pembangunan Jalan Tol Balsam, diprediksi butuh Rp 150 sampai 200 miliar per kilometernya. Angka minimal didapat jika pengerjaan konstruksi tak membutuhkan tiang pancang. Alias dibangun melayang.

"Kalau bisa dipilah-pilah, pembangunan mungkin dua tahun," katanya.

Pemerintah Pusat, dikatakan Danang, melihat ruas-ruas jalan tol ini sangat bermanfaat bagi IKN dan mengangkat perekonomian Kaltim. Sebab, pantai timur Bumi Etam memiliki potensi ekonomi dan industri penopang yang bagus.

Dari sisi udara, dua bandara di Samarinda dan Balikpapan terhubung ke tol. Di sisi laut ada pelabuhan Benuo Taka di Kawasan Industri Buluminung di PPU. Pelabuhan Semayang Balikpapan. Termasuk Pelabuhan Palaran dan Samarinda yang juga terkoneksi. Tak hanya itu, ada rencana membangun jalan tol ke Bontang yang tersambung dari Palaran, Samarinda. Artinya, pada masa mendatang konektivitas tol tersambung di pusat ekonomi vital Kaltim.

Kepala Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono memperkirakan bakal terjadi rentetan efek pertumbuhan ekonomi setelah terbangunnya tol Balsam. Sebab, infrastruktur penunjang konektivitas bakal membuat biaya transportasi dan logistik lebih murah dan efisien. Ujungnya adalah daya saing wilayah.

Paling mudah melihatnya tumbuhnya ekonomi baru di pintu keluar tol. Bakal ada usaha restoran, hotel, pariwisata sampai properti. "Tergantung bagaimana masyarakat meresponnya," kata dia. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar