Terkini

Yang Sebenarnya Terjadi dari Kehebohan Perubahan Saldo Rekening Bank Mandiri

person access_time 5 years ago
Yang Sebenarnya Terjadi dari Kehebohan Perubahan Saldo Rekening Bank Mandiri

Suasana Bank Mandiri Kantor Cabang (KC) Mulawarman Samarinda pada Sabtu siang, 20 Juli 2019. (Giarti Ibnu Lestari/kaltimkece.id)

Kesalahan sistem begini disebut rentan terjadi. YLKI mengklaim teknologi Bank Mandiri rawan diretas.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Minggu, 21 Juli 2019

kaltimkece.id Rahmad Rafly terkejut bukan main. Pengusaha jual-beli sepeda motor itu semula hendak mengambil uang dari ATM center di Jalan KH Harun Nafsi, Samarinda Seberang. Tapi di luar pengetahuannya, saldo rekening Bank Mandiri miliknya berkurang Rp 10 juta. Dia ingat betul, pada Jumat malam, 19 Juli 2019, saldo tersisa masih Rp 17,9 juta.

Rafly berusaha tenang. Ia menelepon call center Mandiri. Agak lama hingga pria bertubuh tegap itu tersambung ke operator. Dari sambungan telepon, operator meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Menyebut sistem dalam perbaikan. Dari arahan petugas, Rafly diminta mendatangi Bank Mandiri Kantor Cabang (KC) Mulawarman Samarinda.

Rafly sampai pukul 10.00 Wita. Sudah ratusan nasabah lain datang dengan permasalahan sama. "Bahkan ada yang saldonya sampai nol rupiah," ujarnya kepada kaltimkece.id, Sabtu, 20 Juli 2019.

Salah seorang nasabah yang rekeningnya ludes adalah Mariana. Pengusaha jual beli bahan bakar minyak itu terpaksa menunda bonus karyawannya. "Terakhir saldo di rekening saya Rp 70 juta," terang Mariana. Mestinya, pada Sabtu, 20 Juli 2019, dia membayar bonus karyawan sebesar Rp 25 juta. Ada beberapa pembayaran juga mesti dia lakukan hari itu. "Tapi pembayaran tak bisa dilakukan. Saldo tabungan saya enggak cukup. Saat mengecek saldo, ternyata ludes," ungkapnya.

Dari pantauan media ini hingga 14.30 Wita kemarin, Bank Mandiri KC Mulawarman masih dipenuhi nasabah. Bank tersebut memang rutin buka setiap Sabtu. Tapi biasanya cukup tengah hari. Khusus 20 Juli 2019, pelayanan dibuka hingga 15.00 Wita.

Error Saat Proses Back Up

Bank Mandiri menyampaikan permohonan maaf kepada nasabah atas permasalahan tersebut. "Sekali lagi kami memohon maaf dan kami pastikan rekening nasabah aman," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas di Jakarta, lewat rilis yang diterima kaltimkece.id.

Bank pelat merah tersebut meminta nasabah tetap tenang. Tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dalam rilis pers di Plaza Mandiri tersebut, Rohan menuturkan bahwa perubahan saldo rekening nasabah terjadi akibat perpindahan proses dari core system ke back up system. Aktivitas ini rutin dilaksanakan tiap harinya. Tapi kali ini error terjadi di 10 persen data saldo nasabah Bank Mandiri.

Setelah normalisasi pada Sabtu sore itu juga, PT Bank Mandiri Tbk memastikan seluruh layanan kembali normal. Layanan meliputi mandiri online, internet banking, SMS banking, ATM, dan EDC.

Dari segi teknis, error dalam proses back up memang kerap terjadi. Dan biasanya kesalahan sistem bisa segera diketahui dalam proses maintenance jaringan . "Secara internal, Bank Mandiri pasti mengetahuinya. Mungkin tak langsung mengumumkan lantaran tak ingin terjadi kepanikan," ujar dosen teknologi informasi dari Politeknik Negeri Samarinda, Ahmad Rofiq Hakim.

Celakanya, dalam kasus tersebut proses pengembalian sistem tak terprediksi. Core system yang dimaksud adalah sistem inti yang kemungkinan ada di pusat. Nah saat proses pemindahan terjadi, benang jaringan A yang mestinya ke jaringan B tak terbaca akibat kesalahan sistem tersebut. "Makanya bahkan ada yang saldonya naik, ada pula turun. Bahkan habis," ujarnya.

Dosen mata kuliah jaringan dan perangkat keras tersebut meyakini Bank Mandiri memiliki database penyelamat bila hal-hal seperti itu terjadi. Makanya, tak mengherankan bank tersebut percaya diri bisa mengembalikan data seperti semula.

Rawan Dibajak

Atas kejadian yang menghebohkan publik tersebut, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, menilai sistem teknologi informasi Bank Mandiri rapuh. Rentan dibajak para hacker.

"Ini hal yang memprihatinkan. Berpotensi merugikan nasabah Bank Mandiri," ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu sore, 20 Juli 2019.

YLKI meminta manajemen Bank Mandiri melakukan peninjauan kembali atas sistem teknologinya. "Sehingga ke depan tidak terjadi hal serupa," ujarnya saat dihubungi media ini.

Bank Mandiri disebut perlu meyakinkan konsumen bahwa seluruh saldo dan dana milik nasabah dalam keadaan aman. Juga bertanggung jawab terhadap kekurangan saldo. Sejak kemarin, disebutkan Tulus, sudah ada konsumen melapor ke YLKI. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar