Balikpapan

Porak-poranda Proyek Banjir Kota

person access_time 1 year ago
Porak-poranda Proyek Banjir Kota

Pekerjaan pengendalian banjir di Jalan MT Haryono, Balikpapan. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID

Pengendalian banjir di DAS Ampal menyiksa sejumlah usaha. Mereka kehilangan omzet sampai ratusan juta. Apa tanggapan kontraktor dan pemerintah kota?

Ditulis Oleh: Septianus Hendra
Sabtu, 25 Februari 2023

kaltimkece.id Nanda Adi Surya nyaris tak bisa berkata-kata melihat bagian depan rukonya porak-poranda. Pemilik MS Glow di Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan, itu terpekur karena jembatan kecil di depan toko sudah hancur. Ia tidak pernah diberitahu bahwa proyek penanganan banjir Daerah Aliran Sungai Ampal dimulai dari tempat usahanya. 

Ahad tengah hari, 29 Januari 2023, menjadi awal derita Adi bersama 80 karyawannya. Proyek tersebut menyebabkan ruko MS GLOW tidak memiliki akses ke jalan utamaSelama hampir sebulan pekerjaan tersebut berjalan, pembeli yang berkunjung ke toko tersebut bisa dihitung jari. 

“Kami kehilangan omzet sampai 70 persen. Itu sama dengan ratusan juta rupiah,” terang Adi kepada kaltimkece.idRabu, 22 Februari 2023.

Penggalian juga menyebabkan ruko tersebut kehilangan tempat parkir seluas 60 meter persegi. Pelanggan MS GLOW disebut terpaksa beralih ke toko lain. Untung-untung, sambungnya, ada yang membeli lewat e-commerce

Kekesalan Adi makin hebat karena dinding dan pagar ruko juga retak. Menurutnya, kerusakan itu disebabkan pergeseran tanah. Ia pun memasang spanduk berukuran 20 meter x 7 meter sebagai bentuk protes. 

“Sebenarnya, kami mendukung penuh program pemerintah. Tetapi kami mohon iktikad baik dari kontraktor pelaksana supaya bertanggung jawab,” jelasnya. Adi merasa keberatan lantaran pembongkaran jembatan di depan ruko tanpa pemberitahuan. 

Padahal, sambungnya, dalam pertemuan pada Agustus 2022, pekerjaan tersebut dimulai dari pertigaan Jalan Beller. Lokasi ruko MS GLOW sebenarnya di tengah-tengah jalur pekerjaan yang sedang dibangun. Pekerjaan ini berupa menaikkan badan jalan setinggi 3 meter termasuk pelebaran drainse di sejumlah titik. Kegiatan fisik di DAS Ampal ini disebut strategi mengatasi banjir di Balikpapan. 

Sebanyak 250 orang pekerja terlibat dalam proyek yang tengah dikebut itu. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir Desember 2023 dengan sokongan anggaran Rp 130 miliar. Keluaran dari pekerjaan ini adalah banjir yang berkurang di Jalan MT Haryono, Jalan Beller, Kampung Timur, Gunung Malang, serta Gunung Sari.

Pekerjaan di depan ruko MS GLOW. Pemilik usaha mengaku kehilangan omzet ratusan juta rupiah sebulan. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID
 

Kembali ke Jalan MT Haryono, Global Sport & Victory Futsal adalah usaha berikutnya yang menderita. Pusat kebugaran itu menyediakan fasilitas fitnes, lapangan bulutangkis, basket, dan futsal. Aris Budiarjo selaku general manager Global Sport mengaku, pendapatan usaha menurun. Tidak ada akses mobil ke Global Sport. 

“Sekitar 60 persen pelanggan kami sementara memilih tempat yang lain. Minggu kemarin, kami rugi puluhan juta dan pasti terus bertambah,” jelasnya. 

Proyek pengendalian banjir juga disebut menyebabkan kerusakan. Mulai lampu hias dan lampu penerangan, samsak tinju, hingga papan reklame. Aris mengatakan bahwa Global Sport mendukung penuh pekerjaan pengendalian banjir. Komitmen itu dibuktikan dengan berpartisipasi menyediakan penerangan, akses toilet, maupun musala buat para pekerja.

“Kami hanya meminta kepada pemerintah dan kontraktor untuk segera memulihkan akses sepeda motor dan mobil. Setidaknya, pelanggan kami bisa kembali,” harapnya. Aris menyesalkan respons kontraktor pelaksana. Menurutnya, ia sudah berkali-kali menghubungi kontraktor tetapi tidak pernah ditanggapi. 

Spanduk raksasa di depan ruko MS Glow. Bentuk protes kepada kontraktor pelaksana proyek pengendalian banjir DAS Ampal. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID
 

Sabar, Ada Kekeliruan Perencanaan

Ditemui pada waktu yang berbeda, Project Manager PT Fahreza Duta Perkasa selaku kontraktor pelaksana, Arif Wibisono, memberikan penjelasan. Arif menguraikan bahwa pembongkaran jembatan kecil sebagai akses menuju usaha MS Glow merupakan kesalahan perencanaan. Pekerjaan terkendala pipa PDAM yang harus diangkat.

“Salah perencanaan. Pada intinya, kami menemukan ada pipa di lokasi tersebut. Kami sudah berkomunikasi dengan PDAM,” tutur Arif kepada kaltimkece.id, Sabtu, 25 Februari 2023.  

PT Fahreza Duta Perkasa disebut akan bertanggung jawab karena pembongkaran jembatan. Arif mengatakan, jembatan untuk akses keluar-masuk konsumen MS GLOW akan dibangun. “Sebelum itu, kami buatkan jembatan sementara supaya bisa dilewati,” terangnya.

Mengenai keluhan Global Sport, Arif mengatakan bahwa pekerjaan sebenarnya memasuki tahap akhir. Ia menargetkan, akses jalan di depan Global Sport sudah dibuka pada Maret 2023. “Minggu awal Maret sudah bisa dilalui,” ucapnya.

Arif menambahkan, setiap pekerjaan pembangunan pasti membawa dampak. Ia berharap pengendalian banjir di DAS Ampal berjalan baik tanpa adanya pengusaha yang dirugikan lagi. “Kami mohon maaf belum bisa membuka jalur di depan Global Sport. Kami bekerja semaksimal mungkin,” jelasnya. 

Arif Wibisono, project manager PT Fahreza Duta Perkasa selaku kontraktor pelaksana. Berjanji bekerja maksimal menyelesaikan proyek. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID
 

Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Syukri Wahid, mengaku telah menerima banyak keluhan masyarakat. Menurutnya, legislatif sejak awal mendukung proyek penanganan banjir. DPRD telah menyokong anggarannya lewat skema tahun jamak. Akan tetapi, pekerjaan tersebut seharusnya mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial. 

“Itu yang kami khawatirkan,” kata Syukri. 

Politikus PKS itu menambahkan, pekerjaan proyek yang molor menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Hal ini harus menjadi perhatian karena tidak ada anggaran pemerintah untuk mengganti rugi yang diderita pelaku usaha. 

Menanggapi keluhan warga, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud meminta agar semua bersabar. Pekerjaan ini merupakan upaya pemkot mengatasi banjir di aliran DAS Ampal.

“Dulu demo minta banjir ditangani. Sekarang sudahditurutin dan diperbaiki,” jelas Rahmad. Ia menyatakan, penyelesaian proyek harus melewati tahapan yang pasti mengganggu aktivitas warga. “Kita berkorban satu hingga dua bulan ke depan karena tujuan ini baik dan semoga pekerjaan ini cepat selesai,” tutupnya. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar