Balikpapan

Terhentinya Kiprah Wartawan Gadungan Raup Puluhan Juta, Diduga Menipu dengan Janji Masuk Sekolah Favorit

person access_time 3 years ago
Terhentinya Kiprah Wartawan Gadungan Raup Puluhan Juta, Diduga Menipu dengan Janji Masuk Sekolah Favorit

AS (kiri) ketika diperiksa petugas (foto: kontributor kaltimkece.id)

Seseorang yang mengaku sebagai wartawan diduga menipu sejumlah orang. Mendaku bisa memasukkan anak ke sekolah favorit.

Ditulis Oleh: Fel GM
Selasa, 11 Agustus 2020

kaltimkece.id Inisialnya AS. Seorang lelaki yang tinggal di kamar indekos di Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, Balikpapan. Pada suatu hari, beberapa pekan silam, AS bertemu seseorang bernama Sudirman. Kepada Sudirman yang merupakan kenalan barunya, lelaki berpotongan cepak itu mengaku bekerja sebagai wartawan di sebuah stasiun televisi nasional.

Dalam percakapan itu, Sudirman sempat berkata bahwa anaknya sudah lulus SMP. AS pun segera menawarkan ‘bantuan.’ Sebagai wartawan, AS mengaku bisa memasukkan anak Sudirman ke SMK favorit di Kota Minyak. Sudirman percaya karena lawan bicaranya cukup meyakinkan saat mengaku sebagai wartawan. Sudirman pun dimintai Rp 20 juta sebagai balas jasa.

Di tempat yang lain, AS bertemu lagi dengan orangtua yang juga hendak memasukkan anak ke sekolah. Nama orangtua murid itu Akbar, yang berhasil dikelabui karena telah memberikan Rp 7,5 juta kepada AS. Masih mengaku sebagai wartawan, AS memberi iming-iming bisa memasukkan anak ke sekolah favorit.

Aksinya tak berhenti. AS bertemu lagi dengan seorang pedagang gorengan di Balikpapan Selatan yang bersedia memberi Rp 20 juta rupiah. Ternyata tidak seorang anak-anak pun yang masuk sekolah favorit sebagaimana janji AS. Sudirman, korban yang pertama kali menyadari penipuan ini, segera melapor ke Markas Kepolisian Resor Kota Balikpapan. Petugas yang menerima laporan tersebut mengejar sang terlapor.

Kiprah AS benar-benar berakhir pada Ahad, 9 Agustus 2020, sekitar pukul 16.00 Wita. Petugas meringkusnya di sebuah indekos Jalan Siaga. Ketika dibawa ke kantor polisi, lelaki itu mengenakan kaus hijau dan celana pendek. AS sedang diperiksa ketika Akbar dan penjual gorengan yang menjadi korban penipuan berdatangan. Para korban ini lantas memberikan keterangan kepada petugas.

“Uang kami itu belum dikembalikan, dia (AS) langsung menghilang. Dia memang mengaku wartawan yang bisa memasukkan anak sekolah. Kami percaya saja,” terang Akbar, satu dari korban AS, di muka petugas.

Kepala Satuan Reserse Kriminal, Polresta Balikpapan, Komisaris Polisi Agus Arif Wijayanto, membenarkan penahanan tersebut. Kompol Agus mengatakan, petugas telah bergerak setelah menerima laporan. Namun demikian, AS rupanya lihai dengan berpindah-pindah tempat tinggal. Keberadaannya berhasil ditelusuri petugas ketika tengah di sebuah indekos di Jalan Siaga.

Kepolisian terus mengembangkan dugaan penipuan dengan memeriksa saksi dan korban yang lain. Polisi menengarai, korban AS masih banyak. Sementara saat ini, total kerugian mencapai Rp70 juta. “Sejumlah korban mengaku ada yang memberi Rp 15 juta, Rp 20 juta, dan Rp 7 juta. Kami mendalami kasus ini,” tutup Kasat Reskrim. (*)

Dilengkapi oleh: kontributor kaltimkece.id di Balikpapan

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar