Ekonomi

Mendulang Fulus dari Minyak Bumi, Nilai Ekspor Migas Kaltim Tembus USD 2,3 Miliar

person access_time 2 years ago
Mendulang Fulus dari Minyak Bumi, Nilai Ekspor Migas Kaltim Tembus USD 2,3 Miliar

Kapal pembawa minyak dari Indonesia. (foto: pertamina)

Kebutuhan bahan bakar amat besar. Cadangan minyak provinsi ini pun semakin surut.

Ditulis Oleh: Muhibar Sobary Ardan
Jum'at, 08 April 2022

kaltimkece.id Bahan bakar menjadi komoditas ekspor Kaltim terbesar. Di sektor minyak dan gas saja, nilai ekspornya tembus USD 2,3 miliar pada pembuka 2022. Di sisi lalin, jumlah cadangan minyak mentah Bumi Etam dilaporkan kian menipis.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, nilai ekspor migas pada Januari 2022 sekitar USD 714 juta dan Februari 2022 sebesar USD 1,65 miliar. Totalnya adalah USD 2,3 miliar atau Rp 33,1 triliun (kurs Rp 14.000).

Kepada kaltimkece.id, Kamis, 7 April 2022, pelaksana tugas Kepala BPS Kaltim, Nur Wahid Wahid, menjelaskan bahwa ekspor dari sektor bahan bakar dibagi dalam dua golongan yaitu migas dan nonmigas. Batu bara menjadi bagian nonmigas.

_____________________________________________________PARIWARA

Menurut data BPS Kaltim, peranan bahan bakar dalam ekspor merupakan yang tertinggi dibanding komoditas yang lain sepanjang Januari-Februari itu. Detailnya, pernanan nonmigas sebanyak 68,35 persen sedangkan migas sebesar 8,16 persen. Jepang dan Taiwan menjadi negara tujuan utama ekspor migas Bumi Mulawarman. Sedangkan batu bara paling sering dikirim ke Tiongkok.

“Bahan bakar tinggi karena stimulus harga yang besar di sektor batu bara,” jelas Wahid.

Tak heran jika bahan bakar menjadi komoditas ekspor terbesar karena kegunaannya amat penting bagi peradaban. Untuk memenuhi kebutuhan kendaraan saja, jumlahnya terlampau besar. Menurut sebuah penerbit asal Amerika Serikat, Ward's, sebagaimana ditulis Wikiwand, diestimasikan ada 1,015 miliar kendaraan bermotor di seluruh dunia pada 2010. Pada tahun yang sama, terdapat 6,922 miliar orang di dunia. Itu artinya, hampir seperempat penduduk bumi memiliki kendaraan dan membutuhkan bahan bakar minyak. Tak ayal, kondisi ini dimanfaatkan sebagian orang untuk mendulang bahan bakar.

Batu bara saja, yang biasa dimanfaatkan untuk bahan bakar PLTU, kini juga bisa dimanfaatkan untuk kendaraan. Akademikus perminyakan dari Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi (STT Migas) Balikpapan, Abdi Suprayitno, mengatakan, pengolahan batu bara menjadi bahan bakar kendaraan ada di Sumatra.

“Setahu saya, ini (batu bara) yang mau dikembangkan di Indonesia untuk bahan bakar. Cuma, masih dalam pengkajian,” kata Abdi kepada kaltimkece.id. Pun halnya gas, sambungnya, juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk sejumlah kendaraan tertentu selain dijadikan pupuk dan elpiji.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Masifnya kebutuhan bahan bakar membuat cadangan minyak mentah di Kaltim menipis. Abdi mengaku hanya mengetahui, cadangan minyak hanya ada di Selat Makassar. “Di Kaltim, cadangan yang mendominasi itu batu bara dan gas,” tandasnya. (*)

Editor: Surya Aditya

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar