Ekonomi

Merana Harga Pangan di Kaltim, di Balikpapan Cabai Rawit Tembus Rp 200 Ribu Per Kg

person access_time 1 year ago
Merana Harga Pangan di Kaltim, di Balikpapan Cabai Rawit Tembus Rp 200 Ribu Per Kg

Lapak pedagang cabai di Pasar Segiri Samarinda. (foto: dokumen kaltimkece.id)

Harga sejumlah kebutuhan pokok meroket tapi berbeda-beda di setiap daerah. Bank Indonesia sebut inflasi Kaltim jadi turun.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Kamis, 14 Juli 2022

kaltimkece.id Inflasi Kalimantan Timur dilaporkan turun. Berdasarkan catatan Bank Indonesia Kaltim, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Juni 2022 mengalami inflasi 0,47 persen (secara month to month/mtm). Angka tersebut lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 0,59 persen (mtm). Capaian tersebut membuat inflasi tahunan Kaltim pada periode yang sama menjadi 4,38 persen (secara year on year/yoy). Adapun capaian inflasi nasional yakni 4,35 persen (yoy).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim, Ricky Perdana Gozali, mengatakan, berkurangnya inflasi Kaltim menunjukkan bahwa roda perekonomian mulai menggeliat. Hal ini diyakini berkat terkendalinya kasus Covid-19 sehingga permintaan kebutuhan masyarakat menjadi meningkat.

Penurunan inflasi diiringi harga sejumlah kebutuhan pokok naik. Ricky menyebut, peningkatan harga terjadi di kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Cabai rawit dan bawang merah disebut sebagai komoditas pangan yang menyumbang inflasi Kaltim pada Juni 2022.

“Beberapa harga komoditas pangan mengalami peningkatan karena gangguan produksi akibat cuaca dan hama. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,34 persen (mtm),” jelasnya. “Kondisi tersebut memberikan tekanan terhadap ketersediaan komoditas tersebut bagi Kaltim.”

_____________________________________________________PARIWARA

Kelompok transportasi juga mengalami peningkatan harga meskipun. Menurut catatan BI Kaltim pada Juni 2022, kelompok transportasi mengalami inflasi 0,65 persen (mtm) sedangkan bulan sebelumnya mengalami inflasi 1,05 persen (mtm). Ricky mengatakan, inflasi tersebut utamanya disebabkan peningkatan tarif angkutan udara seiring kenaikan harga avtur saat momen libur sekolah.

“Adapun tarif angkutan udara mengalami peningkatan sebesar 5,59 persen (mtm) pada Juni 2022,” urainya.

Dalam upaya menjaga stabilitas inflasi daerah, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim memperkuat sinergi dan aksi. Beberapa aksi yang dilakukan, kata Ricky, adalah melakukan inspeksi mendadak dan operasi pasar secara berkala. Dalam kegiatan tersebut, tim memantau harga dan membangun kerja sama dengan sentra produksi.

Ricky juga mengajak masyarakat melakukan gerakan belanja bijak dan optimalisasi lahan pekarangan untuk penyediaan bahan pangan seperti cabai dan sayuran. “Ini juga untuk menjaga stabilisasi harga komoditas menuju Kaltim berdaulat,” ujarnya.

Harga Kebutuhan Pokok

Kamis siang, 14 Juli 2022, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kaltim merilis data harga sejumlah bahan pokok per kilogram. Menurut data tersebut, kenaikan harga terjadi di sektor bawang merah dari Rp 66.500 menjadi Rp 67.750, bawang putih dari Rp 26.333 menjadi Rp 27.000, cabai merah besar dari Rp 73.750 menjadi 77.500, dan cabai rawit merah dari Rp 96.250 menjadi Rp 107.500.

Data tersebut juga menampilkan harga pangan yang stabil. Beberapa di antaranya yaitu daging ayam kampung Rp 90.000, daging ayam ras Rp 43.750, daging sapi segar lokal Rp 145.000, cabai merah keriting Rp 68.750, dan cabai rawit hijau Rp 90.000.

Ada juga data Disperindagkop UKM mengenai harga pangan di Pasar Induk Segiri Samarinda dan Pasar Pandansari Balikpapan pada Rabu, 13 Juli 2022. Di Pasar Induk Segiri, harga bawang merah turun dari Rp 60.000 menjadi Rp 55.000 sedangkan daging sapi segar lokal naik dari Rp 140.000 menjadi Rp 160.000. Adapun harga pangan yang stabil yakni bawang putih Rp 22.000, daging ayam ras Rp 28.000, daging sapi impor beku Rp 125.000, cabai merah besar Rp 70.000, cabai merah keriting Rp 65.000, cabai rawit merah Rp 90.000, dan cabai rawit hijau Rp 80.000.

Sementara di Pasar Pandansari, kenaikan harga terjadi di sektor bawang merah dari Rp 80.000 menjadi Rp 100.000, cabai merah besar dari Rp 80.000 menjadi Rp 90.000, dan cabai rawit merah dari Rp 100.000 menjadi Rp 200.000. Harga pangannya yang stabil yakni bawang putih Rp 25.000, daging ayam ras stabil Rp 35.000, dan daging sapi segar lokal Rp 150.000. Sedangkan harga cabai merah keriting di pasar tersebut turun dari Rp 80.000 menjadi Rp 70.000.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Kamis, 14 Juli 2022, reporter kaltimkece.id memantau harga kebutuhan pangan di beberapa pasar di Balikpapan. Dua pedagang di Pasar Klandasan, Rustam dan Andika, menjual cabai rawit seharga Rp 120 ribu serta bawang putih dan bawang merah Rp 100 ribu per kg. Khusus cabai rawit harganya naik dari Rp 100 ribu per kg.

“Kenaikan harga ini disebabkan pasokan cabai rawit dari Jawa Timur dan Sulawesi berkurang,” kata Rustam.

Perbedaan harga tampak di Pasar Baru dan Pasar Pandansari. Salah seorang pedagang di Pasar Baru, Nuraji, menjual cabai rawit seharga Rp 125 ribu per kg, bawang merah kecil Rp 80 ribu per kg, dan bawang merah besar Rp 85 ribu per kg. Sedangkan di Pasar Pandansari, cabai rawit merah memang mencapai Rp 200 ribu per kg.

“Saya menjual cabai rawit lokal, termasuk bawang merah dan bawang putih, karena barang lokal lebih bagus,” ucap Nuraji. (*)

Dilengkapi oleh: Layalia Musfirah

Editor: Surya Aditya

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar