Ekonomi

Sepekan Menjelang Lebaran, Harga Daging Sapi hingga Minyak Goreng Naik Lagi di Samarinda

person access_time 2 years ago
Sepekan Menjelang Lebaran, Harga Daging Sapi hingga Minyak Goreng Naik Lagi di Samarinda

Pemkot Samarinda memantau harga bahan pokok di pasar. (foto: giarti ibnu lestari)

Beberapa bahan pokok yang lain juga mengalami kenaikan. Tapi, ada juga yang harganya turun.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Selasa, 26 April 2022

kaltimkece.id Sepekan menjelang Idulfitri 1443 Hijriah, harga sejumlah bahan pokok di Samarinda naik. Harga daging sapi di Pasar Induk Segiri, misalnya, dari Rp 140 ribu naik menjadi Rp 160 ribu per kilogram (kg). Kenaikan juga terjadi di komoditas cabai hingga minyak goreng. Meski harganya naik, stok bahan pokok dijamin aman sampai Lebaran.

Kenaikan harga daging sapi tersebut disampaikan salah seorang pedagang di Pasar Induk Segiri, Zulkifli, 32 tahun, kepada kaltimkece.id, Selasa, 26 April 2022. “Ya, harga daging sapi Rp 160 ribu sudah terjadi sejak pekan lalu,” sebutnya.

Zulkifli mengatakan, setiap hari ia memotong satu ekor sapi lokal yang beratnya mencapai 200 kg di rumah pemotongan hewan di Samarinda Utara. Selain menjual daging lokal, ia juga menyediakan sapi beku impor yang diambil di Jakarta. Zulkifli mematok harga daging sapi beku Rp 120 ribu per kg. “Saya jualan mulai pukul tiga subuh. Jelang Lebaran ini, daging segar cepat habis,” ucapnya.

_____________________________________________________PARIWARA

Sejumlah bahan pokok yang lain di Pasar Induk Segiri juga mengalami kenaikan harga. Berdasarkan pantauan kaltimkece.id, harga daging ayam saat ini rata-ratanya Rp 27.500 per kg, naik seribu rupiah dibanding pekan lalu. Kemudian cabai tiung dari Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu per kg, dan minyak goreng kemasan dari Rp 48 ribu menjadi 50 ribu per 1,8 liter.

Meski demikian, beberapa harga bahan pokok ada yang mengalami penurunan seperti bawang merah dan bawang putih dari Rp 35 ribu kini Rp 30 ribu per kilogram. Adapun harga telur ayam per satu tray berisi 30 butir adalah Rp 50-55 ribu, tergantung dari ukuran telur.

Pada hari yang sama, sejumlah pejabat dari forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) Samarinda melakukan sidak bahan pokok di Pasar Induk Segiri. Sidak yang serupa juga dilangsungkan di distributor sembako UD Surya Alam, Lotte Grosir Samarinda, dan SPBU di Jalan PM Noor, Samarinda Utara.

Kepada media ini, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, membeberkan hasil sidak. Dari kegiatan diketahui bahwa stok kebutuhan bahan pokok seperti beras dan minyak goreng untuk Kota Tepian cukup sampai Lebaran. “Kalau pasokannya, Insyaallah, tidak ada masalah,” sebutnya.

Hanya saja, ia juga menemukan bahwa harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauannya, harga daging sapi segar berkisar Rp 140-150 ribu, tepung terigu dari Rp 11 ribu menjadi Rp 11.500 per kg, dan lombok Rp 70-80 ribu per kg. Adapun harga gula pasir berkisar Rp 13,5 ribu sampai Rp 15 ribu per kg dan minyak goreng curah Rp 14 ribu per liter.

Mengenai harga daging sapi yang mahal, kata Wawali, tidak menjadi masalah besar karena ada daging beku impor yang harganya lebih terjangkau yakni Rp 100-110 ribu per kg. “Kenaikan harga yang tidak bisa dihindari adalah lombok karena pasokannya dari Sulawesi dan Jawa,” sebutnya.

Meski demikian, Rusmadi mengimbau agar pedagang bisa memberikan harga bahan pokok yang lebih terjangkau masyarakat. “Sehingga masyarakat tidak merasa keberatan dan pedagang tidak mengambil untung yang berlebih,” ujarnya.

Rusmadi juga menemukan bahwa masih ada antrean di sejumlah SPBU di Samarinda. Bedasarkan informasi yang diterimanya, kondisi ini terjadi karena stok bahan bakar minyak di SPBU sempat habis. Menyikapi masalah ini, Pemkot Samarinda akan bersurat ke BPH Migas untuk meminta tambahan stok BBM.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Samarinda, Marnabas, mengatakan, kenaikan harga bahan pokok mulai terjadi pada hari ketiga Ramadan. Walau begitu, menurutnya, harga bahan-bahan pokok saat ini masih terbilang wajar. Ia pun menjamin, harga cabai tidak naik sampai Rp 100 ribu per kg.

Jika harga bahan pokok sudah tidak wajar, Pemkot Samarinda dipastikan melakukan intervensi pasar. Intervensi itu dengan membuka pasar murah. “Biasanya, kami mengambil barangnya (pedagang di pasar) kemudian diserahkan ke RT,” urai Marnabas. (*)

Editor: Surya Aditya

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar