Pendidikan

Ketika Para Guru Bersiap Sambut IKN di Kaltim, Waktunya Cetak SDM Era Industri 4.0

person access_time 4 years ago
Ketika Para Guru Bersiap Sambut IKN di Kaltim, Waktunya Cetak SDM Era Industri 4.0

PGRI diharapkan berperan dalam kedatangan ibu kota negara ke Kaltim. (wahyu musyifa/kaltimkece.id)

Guru-guru di Kaltim mendapat tantangan baru jelang kepindahan ibu kota negara ke provinsi ini. Akankah siap menyambut kebijakan?

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Rabu, 06 November 2019

kaltimkece.id Seminar Nasional dengan tema Peran PGRI Menyongsong Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur. Digelar Rabu, 6 November 2019. Bertempat di Selyca Mulia Hotel and Convention Center, Jalan Bhayangkara, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota. Hadir Ketua PGRI dan 300 guru dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim.

Turut hadir Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulayadi. Juga Ketua PB PGRI Unifah Rosyidi dan akademisi Universitas Mulawarman, Rusmadi Wongso.

Ketua PGRI Kaltim Musyahrim menyebut, setelah ditetapkannya sebagian wilayah Kaltim jadi Ibu Kota Negara (IKN) pada 26 Agustus 2019 oleh Presiden Joko Widodo, membuat PGRI Kaltim ingin turut ambil peran mempersiapkan sumber daya manusia, kompetensi, hingga Infrastruktur.

Wakil Gubernur  Hadi Mulyadi turut memberi motivasi kepada ratusan guru-guru yang hadir. "Tidak ada keberhasilan yang diraih tanpa kerja keras. Hasil kerja keras guru mampu melahirkan murid-murid yang pantang menyerah dalam belajar dan memahami pelajaran," ucap orang nomor dua di Kaltim tersebut.

Rusmadi Wongso, akademisi Universitas Mulawarman menyebut Indonesia mempunyai sumber daya alam luar biasa. Untuk itu, harus berpikir cara memanfaatkan potensi agar terus berlipat-lipat. Agar bisa memiliki nilai tambah.

Karakter sumber daya manusia (SDM) yang cara berpikir kebangsaan, dituntut untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita bangsa. Jangan sampai hanya mengedepankan kompetensi di bidang keahlian, tapi lupa jika keahlian itu tidak digunakan dengan bijak, bukannya membawa kemajuan tapi membawa kemunduran bagi bangsa.

"Zaman sekarang perang bukan lagi perang fisik, tapi perang yang tidak kentara, yakni melalui narkotika, dengan isu-isu lingkungan, isu hak asasi manusia, merupakan senjata pada abad ini bagi negara maju untuk menguasai negara-negara lain," ujar Rusmadi.

Kompetensi abad 21 memerlukan keterampilan. Keterampilan yang dimaksud erat kaitannya dengan karakter. Bukan hanya terkait dengan pengertian kinerja, yakni rajin, pekerja keras, dan disiplin. Tapi juga akhlak, yakni kejujuran, amanah dan memiliki sopan santun terhadap sesamanya.

Ketua PB PGRI, Unifah Rosyidi, mengatakan bahwa Kaltim sebagai Ibu Kota Negara baru, suka atau tidak suka, akan banyak orang baru yang datang. Sekolah-sekolah internasional juga ikut didirikan. “Untuk itu saya datang kesini untuk membangkitkan motivasi bagi kita semua di rumah besar kita PGRI. Kita adalah penentu. Tuan rumah. Kita harus menyiapkan Kaltim ke depan mau jadi apa,” sebutnya.

“Bahwa kebutuhan SDM di era industri 4.0 yakni kemampuan bagaimana membangun anak-anak kita, peserta didik, untuk memiliki kemampuan kognitif yang fleksibel yang tidak kaku. Memiliki kemampuan komunikasi sosial dan membangun kolaborasi yang baik,” imbuhnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar