Samarinda

Suburnya Semak Belukar di Religi Center Samarinda

person access_time 1 year ago
Suburnya Semak Belukar di Religi Center Samarinda

Religi Center Samarinda di Kelurahan Lok Bahu, Sungai Kunjang. Mulai ditumbuhi semak dan ilalang. FOTO: MUHIBAR SOBARY ARDAN-KALTIMKECE.ID

Sudah setahun lebih, Religi Center Samarinda selesai dibangun. Pemkot masih mengkaji pengelolaan fasilitas dengan pagu anggaran Rp 17,5 miliar tersebut. 

Ditulis Oleh: Muhibar Sobary Ardan
Jum'at, 12 Mei 2023

kaltimkece.id “Bagi yang Tidak Berkepentingan Dilarang Masuk.” Demikian tulisan di poster berwarna merah yang dipasang di pagar kayu. Pagar sementara itu menutupi jalan masuk menuju Religi Center Samarinda di Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang. 

Jalan masuk cor beton tersebut lebarnya sekitar 8 meter. Kedua bahu jalan telah dilengkapi trotoar yang berwarna-warni. Ada pula lampu jalan dengan tiang hitam yang dipasang kira-kira setiap 30 meter. Jalur tersebut menghubungkan enam rumah ibadah yang merupakan bangunan utama Religi Center. 

Keenam bangunan tersebut menyerupai rumah ibadah yaitu masjid, pura, vihara, kelenteng, dan gereja. Disebut ‘menyerupai’ karena ukuran bangunan lebih kecil dari rumah ibadah pada umumnya. Masjid, gereja Katolik, dan gereja Kristen, bercat putih. Kelenteng dan vihara didominasi warna merah. Sementara untuk pura, mengambil bentuk khas Bali dengan paduan jingga dan abu-abu. 

Keenam rumah ibadah tersebut dihubungkan oleh jalan setapak selebar 1 meter yang sudah dicor beton. Sebagian badan jalan kecil itu mulai ditumbuhi semak belukar. Sementara lahan di sekitar rumah ibadah yang berpermukaan tanah, nyaris semuanya tertutup ilalang setinggi lutut orang dewasa. Gedung gereja dengan atap segitiga adalah satu dari antara bangunan yang nyaris ditelan ilalang. 

Lokasi Religi Center ini bersebelahan dengan SMP 38 Samarinda. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari Perumahan Jakarta Hill. Menurut laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik, LPSE, sumber dana paket pembangunan Religi Center adalah APBD Samarinda 2021. Nilai pagu anggarannya Rp 17,5 miliar atau kira-kira setara dengan biaya membangun 70 rumah tipe 36. 

Pelaksana Harian Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, Tajudin Husen, menjelaskan bahwa pekerjaan fisik Religi Center sudah selesai. Pembangunannya juga sesuai dengan perencanaan. Tidak ada kendala dalam pembangunan fisik yang dimulai pada 21 Juni 2021. Pekerjaan tersebut berakhir pada 13 Desember 2021 atau selama 176 hari. 

“Pada 2022, secara administrasi, pengelolaan atau pemeliharaan bangunan, sudah diserahkan ke Kesbangpol,” jelas Tajudin pada Kamis, 4 Mei 2023. “Rencana selanjutnya di Kesbangpol,” sambungnya. 

Jalan dan bangunan Religi Center Samarinda. Semak belukar tumbuh di mana-mana. FOTO: MUHIBAR SOBARY ARDAN-KALTIMKECE.ID
 

Belum berfungsinya Religi Center Samarinda disebut karena sejumlah hal. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekkot Samarinda, Ridwan Tassa, mengatakan, pemkot sedang mempertimbangkan pengelolaan Religi Center. Berdasarkan hasil rapat, ia mengaku menemukan beberapa persoalan.

Lahan Religi Center disebut tidak terlalu luas. Pemkot juga masih mengkaji fungsi bangunan di Religi Center. Hanya jadi miniatur, kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), atau dioperasikan juga untuk kegiatan keagamaan. “(Masalahnya) kalau dipakai untuk beribadah, itu berdekatan. Pemkot juga masih mengkaji menambah luas lahannya,” kata Ridwan Tassa. 

Ia melanjutkan, pemkot segera mengambil keputusan mengenai pengelolaan Religi Center. Bisa dikelola pemkot atau diserahkan kepada pihak lain. Yang jelas, masih ada beberapa persoalan yang memerlukan kajian untuk bahan pertimbangan. Selain perluasan lahan, pengelolaannya kemungkinan diserahkan kepada FKUB Samarinda. 

“Semua masih dibicarakan. Lihat perkembangannya. Sementara ini, masih ditelaah agar berfungsi dengan baik. Religi Center ini merupakan simbol dalam menjaga toleransi umat beragama di Samarinda,” jelasnya. 

Jalan setapak menuju bangunan vihara dan pura di Religi Center Samarinda. Nyaris tertutup rumput dan ilalang. FOTO: MUHIBAR SOBARY ARDAN-KALTIMKECE.ID
 

Tunggu Pengelolaan

Kepada kaltimkece.id, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Samarinda, Zaini Naim, menyampaikan keterangan. Ia menyambut baik pembangunan kawasan religi tersebut. Menurutnya, kawasan ini akan menjadi simbol kerukunan umat beragama di Kota Tepian. Berdasarkan informasi yang Zaini terima, kantor FKUB Samarinda akan dibangun di Religi Center. Pengelolaannya juga di bawah FKUB. 

“Cuma belum diserahkan kepada FKUB,” kata Zaini, Sabtu, 29 April 2023. Ia berharap, proses penyerahan berjalan sesuai aturan sehingga tidak menimbulkan persoalan di belakang hari. “Sebenarnya tinggal menunggu suratnya, surat penyerahan kawasan religi ke FKUB,” sambungnya.

Zaini membenarkan bahwa kantor FKUB Samarinda sekarang sudah tidak representatif. Lagi pula, sambung dia, jajaran pengurus FKUB merupakan sesepuh tokoh agama di Samarinda. Kehadiran kantor di kawasan religi disebut dapat menunjang kerja-kerja organisasi untuk menjaga kerukunan umat beragama. 

Baca juga:
 

Sementara itu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, membenarkan bahwa Pemkot Samarinda sedang mengkaji lembaga atau organisasi yang akan mengelola Religi Center. Menurutnya, penyerahan pengelolaan tidaklah sederhana. Religi Center berkaitan dengan aset pemerintah sehingga ada aturan tata pengelolaannya. Ia memastikan, persoalan ini dikomunikasikan kepada semua pihak. 

“Nanti kita lihat yang mana bentuk pengelolaannya. Yang pertama, yang perawatannya mudah dan tidak melanggar aturan. Religi Center pasti dimanfaatkan,” tegas Andi Harun. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar