Label "Cerbung"

Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-39): Tamat

person Es Pernyata   access_time 4 years ago

Akhir dari semuanya. 
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini). 

Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-38): Tamu

person Es Pernyata   access_time 4 years ago

Perjalanan yang menyenangkan. Ketika pulang, lebih lagi senang.  
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini). 

Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-37): Pertemuan dengan Calon Investor

person Es Pernyata   access_time 4 years ago

Sebuah pertemuan. Penuh dengan kejutan.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini). 
 

Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-36): Suruh Pulang Saja

person Es Pernyata   access_time 4 years ago

Kebencian yang abstrak. Antara benci dan rindu. 
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini). 

Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-34): Menyerah tapi Tak Mau Dijajah

person Es Pernyata   access_time 4 years ago

Mengikuti kemajuan agar tak tergilas zaman.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini). 

Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-33): Hotel Bintang Dua

person Es Pernyata   access_time 4 years ago

Sebuah rencana, berjuta cita-cita.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini). 

Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-32): Bantal Basah

person Es Pernyata   access_time 4 years ago

Kegalauan yang melebihi resah yang biasanya.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini). 

Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-31): Ayah Pembohong

person Es Pernyata   access_time 4 years ago

Kenyataan yang sebenarnya. Harus diterima.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini). 

Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-30): Sabar Menunggu

person Es Pernyata   access_time 4 years ago

Menunggu selalu saja sebuah pekerjaan yang membosankan.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini). 

Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-29): Sepuluh Truk Kelapa Muda

person Es Pernyata   access_time 4 years ago

Berkelahi dengan perasaan. Harus mengambil keputusan. 
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).