Label "Cerbung"
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-28): Mabuk Cinta
Cinta bisa datang kapan saja. Meskipun tak selalu menghapus yang telah bersemi.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-27): Burhan Magenta Pembualan
Sekelebat bayang-bayang. Cermin dari angan-angan.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-26): Asih Sukmawati dan Cum Laude
Mata yang berbinar menjadi sendu. Sapaan dan dekapan hangat tak pernah lagi dilakukannya pada Asih.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-25): Wanita Berkursi Roda
Sebuah rancang kegiatan yang paripurna. Memuaskan semuanya.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-24): Mak Comblang
Orang-orang perantara. Membawa pesan yang sukar disampaikan.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-23): Berhati-hatilah
Silaturahmi yang sedikit tidak biasa. Ketenangan yang mencairkan suasana.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-22): Pertemuan di Rumah Ratih
Jatuh cinta berjuta rasanya. Apapun bisa dilakukan dengan sukarela.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-21): Dibuntuti
Ketika menyatakan perasaan tak semudah yang dibayangkan.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-20): Akan Kuselidiki
Sebuah kejutan yang tak disangka. Mengundang lagi syak wasangka.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-19): Sayur Santan Labu Merah
Satu hari, dua pertemuan yang tak terduga.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).