Label "Cerbung"
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-18): Kamu Ratih, Kan?
Kerja keras kerap membuahkan hasil. Apalagi ditambah kerja cerdas dan ikhlas.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-17): Aku Anak Yatim
Perjuangan seorang anak yang menjadi tulang punggung keluarga.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-16): Bah!
Tiada usaha yang sia-sia. Selalu ada jalan bagi yang berkemauan.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-15): Salim Rintang Halaban
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-14): Gundah Gulana
Tiada yang melebihi kasih seorang ibu kepada anaknya.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-13): Tidak Ingat Apa-Apa
Asyik bercerita tatkala diintai bahaya.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-12): Dua Nasi Kotak
Sebuah kejutan dari sahabat kental.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-11): Untuk Siapa Pembelaan Itu?
Salah sangka karena memendam rasa.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-10): Darah Pejuang
Sebuah kabar gembira, ayah Ratih telah diterima kerja.
(Ingin membaca cerita bersambung ini dari awal? Ketuk di sini).
Ratih Tanpa Smartphone (Bagian-9): Anita Taurussia Sampaja Bihain Penjara
Tak ada yang lebih merisaukan dari kerinduan kepada orangtua.