Pariwara Kutai Timur

Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Metode IVA

person access_time 5 years ago
Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Metode IVA

Foto: Istimewa

Ditulis Oleh: PARIWARA
Selasa, 06 November 2018

kaltimkece.id Puluhan perempuan di Kutai Timur mengikuti deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA Tes, di UPT Puskesmas Telen, Sabtu, 3 November 2018. Bakti sosial tersebut digelar bersama antara Dinas Kesehatan Kutim, Puskesmas Telen, Ikatan Bidan Indonesia Ranting Telen, Pemerintah Kecamatan Telen dan Tim Penggerak PKK Kecamatan Telen. 

"Kegiatan ini diikuti oleh 63 peserta wanita dengan kriteria telah menikah dan pada masa usia subur,” kata Kepala UPT Puskesmas Telen Kiswanto.

Menurut buku Herbal Penyembuh Kanker pada Perempuan (Hal 24:2009) Metode IVA atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetat adalah cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Tes IVA dilakukan dengan cara mengoleskan asam asetat 3 hingga 5 persen pada permukaan mulut rahim. Hasilnya dapat diketahui langsung pada saat pemeriksaan.

Kiswanto mengimbau kepada perempuan yang telah menikah dan masih dalam masa usia subur untuk rutin mengecek kesehatannya sebagai bentuk pencegahan. “Saya mengajak seluruh wanita yang sudah menikah untuk segera melakukan deteksi dini penyakit kanker serviks ini, jangan sampai sudah stadium lanjut baru datang ke fasilitas kesehatan. Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Semua pemeriksaan ini diberikan gratis,” urai Kiswanto.

Kanker serviks merupakan kanker mulut rahim yang disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV). Sekitar 26.169 perempuan di Indonesia terkena kanker serviks. Untuk diketahui, kanker ini merupakan penyebab kematian perempuan nomor satu di Indonesia.

Berdasarkan data Undip Career Center (UCC), setiap tahun terdapat 12 juta orang di dunia menderita kanker. Setengahnya meninggal dunia. Jika tidak cepat dilakukan tindakan pengendalian, maka tahun 2030 diperkirakan 26 juta orang kena kanker, serta 17 juta di antaranya akan meninggal karena kanker. Kejadian ini akan lebih cepat di negara miskin dan berkembang.

Adapun faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker seperti kebiasaan merokok atau terkena paparan. Mengkonsumsi alkohol dan kurangnya aktivitas fisik serta infeksi yang berhubungan dengan kanker. Namun, kanker dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor risiko kanker. (pariwara/hms11)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar