Pariwara Kutai Timur

Kembangkan Budaya Daerah

person access_time 5 years ago
Kembangkan Budaya Daerah

Foto: Wak Hedir (Humas Pemkab Kutim)

Pesta Adat Pelat Tanah III resmi ditutup. Peningkatan pariwisata melalui budaya diharap jadi alternatif ketergantungan ekonomi sumber daya alam.

Ditulis Oleh: PARIWARA
Selasa, 30 Oktober 2018

kaltimkece.id Dimulai sejak 21 Oktober 2018 di Taman Bersemi Kutai Timur, Pesta Adat Pelas Tanah atau PAPT jilid III resmi ditutup, Sabtu malam, 27 Oktober 2018. Bupati Kutim Ismunandar menutup secara resmi, dirangkai dengan sejumlah hiburan artis lokal dan dari ibu kota Jakarta. Mulai dari The Next Band, Ali Bintang Pantura 4, Tika Bintang Pantura 3, dan Refti Amor. Penutupan dimulai sejak 21.00 Wita, dirangkai dengan penyerahan hadiah berbagai kategori lomba. Mulai dari lomba olahraga tradisional, fashion show hingga  pentas seni.

Selain jajaran Pemerintah Kutim dan Adat Besar Kutai Kutim, puncak penutupan acara ini dihadiri Putra Mahkota Kutai Kartanegara Sultan Haji Aji Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat dan kerabat Kesultanan Kutai Kertanegara serta tokoh-tokoh adat dari berbagai etnis. 

Bupati Ismunandar mengucapkan terima kasih atas nama Pemerintah Kabupaten Kutim kepada panita penyelanggara dan masyarakat yang telah menyukseskan acara pesta adat pelas tanah jilid III. Ia berharap melalui kegiatan ini dapat lebih membangun kebudayaan asli daerah di Kutim.

"Ada pepatah mengatakan, di mana tanah dipijak di situ langit dijunjung. Mari kira junjung adat Kutim di bawah kesultanan Kukar. Masyarakat Kutim harus bangga bersama-sama membangun kebudayaan daerah. Kegiatan ini bukan hanya adat kutai yang kita kembangkan, tetapi adat-adat yang lain di bawah paguyuban kita selaraskan," kata Ismu di hadapan ribuan masyarakat yang hadir.

Ketua Lembaga Adat Besar Kutai Kutim H Sayyid Abdal juga bersyukur atas keberhasilan perhelatan PAPT jilid III. Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi terutama para perusahaan sekitar yaitu PT KPC,  PT Thiess, PT Pamapersada, Pertamina dan Indominco yang telah mendukung kegiatan tersebut.

"Kita berharap semoga Pemda Kutim  dapat mendukung 100 persen pelaksanaan ini. Karena Pesta Adat Pelas Tanah tidak boleh terhenti. Kita tahu sumber daya alam kita akan habis. Mulai sekarang kita harus menata diri. Karena adat akan membantu pemerintah dalam bidang pariwisatanya," kata Abdal usai menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba.

Ditutup Dengan Berlimbur

Tradisi makan bersama khas kutai yang disebut bebaki atau besaprah, merebahkan Tiang Ayu dan berlimbur menjadi penutup PAPT III. Diawali dengan bebaki, dilanjutkan dengan belimbur atau penyucian diri. Dalam tradisi Belimbur, umumnya prosesi penyucian digunakan dengan air dan menjadi euforia tersendiri bagi peserta pesta adat, karena bisa saling ‘perang’ air. Berbeda dibandingkan tahun sebelumnya yang menggunakan tepung sebagai simbol kegiatan berlimbur. Kali ini,  berlimbur menggunakan air seperti  pesta adat erau di Kukar.

 

"Diharapkan belimbur ini memberikan kenyamanan untuk negeri khusunya Kutim. Tentu saja ini semua sebagai salah satu promosi pariwisata dan memperkenalkan masyarakat Kutim bahwa budaya asli daerah harus kita angkat," ujar Bupati H Ismunandar. (pariwara/hms10)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar