Kisah Pemuda Asal Kutim Sukses Bisnis Digital

Ditulis Oleh: PARIWARA
Jum'at, 30 November 2018

kaltimkece.id Jiro R Noor, pemuda berusia 15 tahun asal Kutai Timur sukses mengembangkan platform bersama beberapa rekannya di Jakarta. Platform, bernama be-em.id hadir untuk menawarkan bermacam produk yang sedang populer di kalangan kaum millenial. Seperti sneakers alias sepatu sol fleksibel, yang biasanya diproduksi negara asing. Tak hanya itu, promosi produk streetwear dan tas branded juga dikelola oleh platform tersebut.

Sebagai pendatang baru bisnis digital, tatar belakang Jiro mengembangkan platform disebabkan sudah menjamurnya perniagaan dunia maya. Apalagi, produk sneakers dan streetwear, sehingga dia ingin berpartisipasi menggerakkan roda perekonomian di Tanah Air. 

Jiro awalnya karena ia senang dan terobsesi sejak kecil untuk mengoleksi sneakers. Sejak dua tahun lalu, ia semakin serius menggeluti.

“Tapi kendala di Indonesia selama ini, sulit mendapatkan sneaker asli. Jadi saya biasanya dulu memesan sneaker dari luar negeri. Dari Amerika, Australia, maupun Jepang. Jadi kalau ada metode yang mudah supaya bisa menconnect orang-orang yang menjual produk asli melalui satu platform, kenapa tidak,” ungkap Jiro.

Dengan latar belakang itulah akhirnya lahir gagasan baru bersama kawan-kawannya. Menurut dia sangat susah mencari penjual platform ini. Adanya tim be-em, semua terkoneksi dan memudahkan kesulitan sebelumnya. Menariknya, platform buatan Jiro cs bisa menjamin keaslian suatu produk. Karena melakukan legit check sebelum menjual produk kepada konsumen. Penjual tinggal memasukkan harga yang mereka tawarkan dan mengirimkan barang untuk dicek keasliannya. Lalu dipasarkan melalui be-em.id,” sebutnya.

Tahun 2017 lalu menjadi awal dimulainya project be-em dengan skema pendekatan komunitas. Akhirnya, Jiro cs sukses menggaet beberapa penjual untuk produk streetwear di boothnya. Tepatnya pada gelaran Urban Sneakers Society 2018, Pacific Place, Jakarta, Minggu, 11 November 2018 lalu. Jiro juga menjadi founder termuda di event ini.

Dia menilai, profesi penjual tersebut merupakan hal yang bisa berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di skala mikro. Sebagai contoh kecil, bisa membantu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Terlebih, dengan makin besarnya peluang bisnis ini. Dia mengaku mengambil momentum pada streetwear dua tahun belakangan ini. Sebab masih sangat marak. Berikutnya berencana masuk ke jenis produk lain. Dengan harapan bisa menjadi bagian dari semangat dunia baru untuk merayakan culture ini.

“Teman-teman penjual, juga memakai platform e-commerce lain untuk menjual barangnya. Tapi itu tak selalu terjamin keasliannya. Itu bedanya dengan platform kami,” jelas Jiro.

Selain mewadahi perdagangan, lanjut lelaki berkaca mata itu, dia dan timnya juga membantu melebarkan akses dan peluang pemasaran supaya peminat dagangan tersebut lebih banyak. Salah satu langkahnya, pedagang dilibatkan di tiap event. Jadi, pedagang juga punya tempat untuk jualan barang, selain di tempat mereka sendiri. Bahkan, dia dan tim juga menyiapkan aplikasinya, agar lebih mudah mengakses dari smartphone. (pariwara/hms3)