Pariwara Kutai Timur
Wacana Pembangunan Pabrik Semen Semakin Nyata
Foto: Fuji (Humas Pemkab Kutim)
Ditulis Oleh: PARIWARA
Selasa, 19 Maret 2019
kaltimkece.id Awal 2020, kawasan karst di sekitar Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon akan dibangun industri pembuatan semen. Hongshi Holding dari Provinsi Zhejiang, China bekerjasama dengan Kobexindo adalah perusaan yang sudah menyatakan siap berinvestasi mengelola kawasan dimaksud.
"Dilatar belakangi pertemuan dan MoU dengan Presiden RI tahun lalu terkait percepatan investasi, maka kami menindak lanjuti dengan (presentasi rencana) kerja sama ini," kata Deputy Director Hongshi Holding Xu Xing dalam bahasa mandarin yang di alihkan kedalam bahasa Indonesia.
Dalam pertemuan yang dipimpin Gubernur Kaltim Isran Noor, Wagub Hadi Mulyadi, Bupati Kutim Ismunandar beserta pejabat Pemprov dan Pemkab, Xu Xing menyatakan siap menanamkan investasi senilai USD 1 Miliar atau Rp 14 triliun pertahun. Guna menyokong produksi semen 8 juta ton pertahun. Nilai investasi tersebut khusus digelontorkan untuk mengelola potensi semen di Kutim. Dia menargetkan, adanya Hongshi Holding dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 1.000 orang.
"Kami berharap akan ada banyak kerjasama. Harapannya awal tahun depan atau jika mungkin akhir tahun ini (Hongshi Holding) beroperasi. Jika syarat dan prosedur sudah sesuai makan akan berjalan," jelasnya di Kantor Gubernur, Jumat (15/3/2019).
Untuk kelancaran rencana investasi ini, Xu Xing meminta dukungan Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim khususnya. Sebagai wujud keseriusannya berinvestasi, Xu Xing membawa serta belasan manajemen Hongshi Group. Seperti President Director U Shaofu Limawan Holding Deputy General Manager Guo Qizheng
Indonesia Region Chairman Hu Shuguang untuk berdiskusi langsung membahas hal-hal teknis terkait investasi dimaksud. Termasuk pula perwakilan dari Pemprov Zhezian, seperti Senior Staff Member of Opening Up and Development Division Fang Ying, Division Chief of Planning and Development Gu Shuxiong serta Deputy Division Chief of Economic Press Affairs.
Rencana investasi triliunan rupiah ini mendapat sambutan positif dari jajaran Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim. Yakni Gubernur Kaltim Isran Noor dan Bupati Kutim Ismunandar, yang hadir didampingi Seskab Irawansyah, Asisten Perekonomian Pembangunan Rupiansyah, Kepala PTSP PMD Darmawansyah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Imam Sujono Lutfi serta beberapa pejabat lainnya. Menutup pertemuan sesi pertama sebelum Sholat Jumat, pihak perusahaan bertukar cinderamata dengan Gubernur Kaltim, Bupati Kutim dan beberapa pejabat lainnya.
Intinya baik Pemprov Kaltim maupun Pemkab Kutim mendukung rencana investasi ini asal berdampak positif terhadap daerah dan tidak merusak lingkungan.
Berdayakan Tenaga Kerja Lokal
Gubernur Kaltim Isran Noor mengusulkan beberapa syarat. Antara lain jika investasi tersebut berjalan, maka perusahaan mesti memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal sebagai karyawan.
"Selain itu juga menyempurnakan rancangan kerjasama berdasarkan aturan (regulasi yang berlaku)," tegas Isran, di Kantor Gubernur, Jumat, 15 Maret 2019.
Menegaskan usulan Gubernur Kaltim, Bupati Kutim Ismunandar pun berharap pihak perusahaan bisa melakukan pembinaan dan pelatihan bagi putra putri di Kutim untuk transfer teknologi. Usulan ini langsung diterima dan di iyakan oleh pihak perusahaan.
Sementara Wagub Kaltim Hadi Mulyadi lebih menekankan agar pihak perusahaan, apabila sudah beroperasi bisa berkomitmen memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada daerah. Serta mengedepankan upaya peleatarian lingkungan.
"(Hongshi Holding) Pasti akan mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. Mengutamakan tenaga kerja lokal yang akan dilatih sebagai ahli teknisi hingga ke manajemen. CSR juga pasti ada," jawab Deputy Director Hongshi Holding Xu Xing dalam bahasa mandarin yang di alihkan kedalam bahasa Indonesia.
Menurut informasi dalam rapat, lahan yang akan dikembangkan untuk industri semen tahap awal seluas 100 hektare (ha). Kedepan bisa dikembangkan hingga 300 ha atau lebih. Selain kawasan tertutup untuk operasional perusahaan, juga ada kawasan perumahan, hingga ruang terbuka hijau. Demi menjaga kelestarian kawasan bentang karst tersebut.
Kelola Kawasan Lindung Seluas 194 Ha
Persoalan lingkungan dan upaya menjaga kawasan bentang alam karst yang merupakan kawasan lindung geologis maupun lindung nasional di Sekerat, Kecamatan Bengalon, menjadi satu hal utama yang dibahas pada pertemuan tersebut. Satu hal ini sengaja dibahas diawal sebagai upaya pemerintah untuk melindungi kawasan lindung yang terdapat disana. Sebab kawasan bentang alam karst menjadi dasar bagi Gubernur dan Bupati sesuai kewenangannya dalam menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten Kota.
"Sehingga diusulkan 194.172,33 hektare sebagai kawasan yang dilindungi. Sedangkan kawasan yang bisa dipakai pertambangan untuk pabrik semen, seluas 822 hektare," kata salah seorang pejabat Pemprov Kaltim.
Usulan dari petinggi Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim inipun ditanggapi positif oleh pihak investor. Hongshi Holding menyatakan siap berinvestasi dan beroperasi pada saatnya nanti, dengan tetap mengedepankan prinsip pengelolaan lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Bermanfaat Bagi Masyarakat
Bupati Kutim Ismunandar berharap keberadaan Hongshi Holding dari Provinsi Zhejiang, China bekerjasama dengan Kobexindo yang akan berinvestasi membangun pabrik semen di Sekerat, Kecamatan Bengalon, dapat memberi manfaat kepada masyarakat. Terutama dalam penyerapan tenaga kerja lokal sebagai karyawan perusahaan. Dengan tetap memperhatikan aspek penataan dan pelestarian lingkungan.
"Saya berharap, adanya perusahaan dapat menambah pertumbuhan ekonomi di pesisir Kutim," harap Ismu, sapaan karib Ismunandar usai mengikuti presentasi rencana investasi pabrik semen dari Hongshi Holding, Jumat (15/3/2019).
Diruang rapat Kantor Gubernur Kaltim, Ismu juga berharap industri semen ini nantinya dapat mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) yang dilintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2.
Kendati perizinan operasional perusahaan sudah ada sejak lama, namun Ismu mengaku tetap memperhatikan aspek pemberdayaan dan pembinaan naker lokal serta lingkungan. Berkaitan hal itu maka dia meminta agar pihak perusahaan untuk melatih pemuda Kutim menjadi naker ahli.
"Pemuda di Kutim bisa dilatih sebelum diterima kerja, bukan yang sudah terlatih yang diterima. Sebagaimana metode yang saya dilakukan saat menjadi Asisten Ekonomi Pembangunan. Yaitu bekerjasama dengan perusahaan yang mendesain pola pendidikan putra putri Kutim untuk belajar soal perkebunan ke Malaysia dan negara lain. Sehingga saat ini sudah menjadi mandor (tenaga kerja) handal diperusahaan kelapa sawit," jelasnya mencontohkan.
Selanjutnya terkait dengan komitmen CSR, Bupati berharap sebelum perusahaan beroperasi, sudah melakukan penataan kawasan terlebih dahulu. seperti kawasan pariwisata dan daerah disekitarnya. Agar pada saat beeoperasi, kawasan disekitar perusahaan sudah lebih dulu berkembang. (pariwara/hms3)
Artikel Terkait
Pariwara Mahakam Ulu
Pemkab Hibahkan Lahan Pembangunan Kejari Mahulu
Pariwara Mahakam Ulu
Pemkab Mahulu Bantu Pembangunan Lima Gereja GKII
Pariwara Pemkab Kukar
Desa Batuq Semenisasi Jalan Desa
Pariwara Pemkab Kukar
Pembangunan Pasar Tangga Arung Resmi Dimulai
Pariwara Mahakam Ulu
Pembangunan Lima Kampung Mahulu Berbasis Potensi
Pariwara Mahakam Ulu