Pariwara Kutai Timur

Yavet Girik, Penerima Penghargaan Kementan RI

person access_time 5 years ago
Yavet Girik, Penerima Penghargaan Kementan RI

Foto Istimewa

Ditulis Oleh: PARIWARA
Selasa, 16 April 2019

kaltimkece.id Yavet Girik Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur sukses mendapat penghargaan tingkat nasional dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Bagaimana sosok Yavet Girik yang setia dengan profesinya sebagai pembagi ilmu bertani kepada masyarakat. Yavet, saat ditemui awak media disekitar persawahan Desa Miau Baru menjelaskan menjadi seorang PPL adalah panggilan jiwa. Karena, menurut pria kelahiran Makassar, 22 Agustus 1973 ini, dirinya sangat menikmati suka dan duka menjadi seorang PPL.

"Menjadi PPL tentu ada suka dan dukanya, karena kita banyak berinteraksi dengan masyarakat. Merubah pola pikir masyarakat juga tidak mudah, perlu proses dan kesabaran," ucap bapak dari 3 orang anak tersebut.

Lebih jauh Yavet mengungkapkan, awal dirinya menjadi seorang PPL adalah pada kisaran tahun 1999. Waktu itu, Kabupaten Kutim baru terbentuk dan dipimpin oleh  Bupati Awang Faroek Ishak. Dengan program Gerakan Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri.

"Saat itu juga ada program Sarjana Penggerak Pembangunan Agrobisnis (SP2AB). Saya juga termasuk didalamnya. Namun seiring berjalannya waktu, tahun 2005 SP2AB diganti menjadi PPL," kata suami dari Marlina Ding warga Miau Baru.

Pada tahun 2012 lanjut Yavet, mengikuti tes CPNS dan lulus. Namun Surat Keputusan pengangkatan 100 persen PNS baru keluar tahun 2014. Langsung saja setelah itu dirinya mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) ahli penyuluh pertanian. Demi mematangkan keahlian dan kelimuan bidang penyuluh pertanian.

Ayah dari Vina Fiorensia, Yohanes Jelo dan Bili ini menuturkan, ada kepuasan tersendiri menjadi seorang PPL. Mengapa? Karena, bisa merubah paradigma warga dan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat melalui usaha mereka sendiri.

"Senang melihat ada warga yang mau berubah dan menjadi petani maju dan berpenghasilan," sebut PPL yang juga memiliki kebun kelapa sawit ini.

Kebahagiaan lain yang dirasakan oleh Yavet antara lain, karena seringnya berinteraksi dengan petani, ia bahkan tidak perlu lagi membeli sayur. Bahkan ada petani yang menawarkannya untuk mengelola lahan. Karena berbagai hal tersebut, dirinya mengakui sangat senang menjadi seorang penyuluh.

Soal penghargaan dari Kementerian Pertanian RI, dirinya tidak pernah menargetkan untuk menjadi PPL teladan. Dia hanya melakukan pekerjaannya seperti biasanya dan berusaha membina masyarakat agar bisa meningkat produksi pertaniannya. (pariwara/hms15)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar