Gaya Hidup
Gagasan Segar Kopi Dari Hati, Menyeruput Kopi Berteman Buku
Kopi Dari Hati, menawarkan konsep berkumpul di kafe dengan nuansa berbeda (Fel GM/kaltimkece.id)
Sebuah kedai kopi dibuka di Jalan KH Wahid Hasyim II. Mengusung konsep ngopi sambil baca buku.
Ditulis Oleh: Fel GM
Selasa, 21 Januari 2020
kaltimkece.id Kedai kopi yang baru dibuka itu berdiri di antara jejeran rumah toko di Jalan KH Wahid Hasyim II, Sempaja. Sebelum menjadi kafe, ruko di seberang Rumah Tahanan Klas II Samarinda ini dulunya sebuah apotek.
Bagian luar kafe cukup sejuk pada petang dan malam. Deretan meja dan kursi di beranda ini cocok untuk mereka yang ingin menikmati udara luar. Termasuk pula, bagi para pencinta tembakau.
Bagian dalamnya, yang cukup untuk 20-an orang, berpendingin ruangan. Aroma pernis masih sedikit terasa ketika kafe ini mulai dibuka pada Senin, 20 Januari 2020. Perabotan di situ memang masih baru semua.
Di dinding menuju meja bar, terpasang rak yang berbentuk seperti pohon. Sejumlah buku diletakkan di atasnya. Kebanyakan buku yang disediakan bertema biografi. Beberapa pustaka di antaranya tentang Chairil Tanjung, Joko Widodo, dan Awang Faroek Ishak.
“Kami memang mengusung konsep minum kopi sambil membaca,” jelas Heru Pratama, manajer Kopi Dari Hati.
Di tengah bisnis perkopian yang makin keras di Samarinda, Kopi Dari Hati membawa konsep yang berbeda. Secara sederhana, kafe ini punya prinsip sebagai tempat menambah kawan, memperluas ilmu, dan berbagi rezeki. Heru menambahkan, pelanggan kopi boleh meminjam buku-buku tersebut dengan durasi tertentu. Koleksi buku juga dilengkapi terus-menerus.
Kedai ini menjual kopi jenis robusta. Kopi diolah menjadi berbagai jenis minuman dengan campuran susu dan krim. Harganya bersahabat. Satu cangkir Rp 12 ribu. Tersedia pula berbagai kudapan sebagai teman minum dan membaca. Kedai ini buka setiap hari mulai sore hingga malam.
Pembukaan kafe pada Senin malam makin terasa istimewa karena dihadiri sejumlah tokoh kota. Salah duanya adalah bakal calon wali kota Apri Gunawan dan Rusmadi Wongso. Keduanya terlihat duduk dan mengobrol akrab di sudut kafe sembari menikmati kopi dan pisang keju.
“Geliat bisnis kopi di Samarinda sangat terlihat. Peluang seperti ini membuka ruang-ruang kreativitas pebisnis muda dan tentu saja menbuka lapangan kerja,” tutur Apri Gunawan yang diamini Rusmadi. (*)