Terkini

Kematian Misterius Napi, Dokter Forensik Jelaskan Lebam Bisa Muncul setelah Meninggal

person access_time 4 years ago
Kematian Misterius Napi, Dokter Forensik Jelaskan Lebam Bisa Muncul setelah Meninggal

Jenazah Ahmad Sukur dibawa ke ruang autopsi di RSUD AW Sjahranie (foto: Arditya Abdul Azis/kaltimkece.id)

Jenazah seorang narapidana Lapas Kelas IIA Samarinda diautopsi di RSUD AW Sjahranie. Polisi masih menunggu hasil uji laboratorium. 

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Rabu, 12 Februari 2020

kaltimkece.id Jenazah Ahmad Sukur, narapidana Lapas Kelas IIA Samarinda yang meninggal dunia, diautopsi. Pemeriksaan penyebab kematian napi tersebut berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie, Rabu siang, 12 Februari 2020.

Menurut hasil pemeriksaan awal, tim dokter forensik menerangkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh jenazah. Hanya cairan di bagian perut dan dada serta kelainan ginjal dan paru-paru. 

Kepala Instalasi Forensik RSUD AW Sjahranie, Kristina Uli Gultom, menjelaskan hal tersebut selepas autopsi. Kristina memberikan catatan penting bahwa keterangan ini masih awal. Belum ada kesimpulan mengenai penyebab kematian Ahmad Sukur. Kesimpulan baru disusun setelah uji laboratorium keluar kira-kira tiga pekan mendatang.

"Masih dari pandangan mata, tak ada tanda-tanda kekerasan," terang dokter Kristina.

Ia kemudian menjelaskan mengenai adanya lebam yang ditemukan anggota keluarga. Lebam di beberapa bagian tubuh ini disebut sebagai indikasi Sukur dianiaya sebelum meninggal. Menurut dokter Kristina, lebam bisa saja muncul sebagai tanda pertama di setiap jenazah. 

"Biasanya (lebam) muncul 30 menit setelah meninggal. Posisi lebam mengikuti arah gravitasi yakni bagian tubuh paling bawah," jelasnya.

Gravitasi menentukan lokasi lebam karena darah seseorang yang baru meninggal terkumpul di bagian tubuh yang paling dekat dengan bumi. Lebam seperti ini berwarna merah keunguan. Warna lebam biasanya terus berubah seiring proses pembusukan.

"Darah turut membusuk dan itu (lebam) warnanya berubah," tuturnya.

Autopsi jenazah Ahmad Sukur berjalan dari pukul 11.00 Wita hingga 14.00 Wita. Tim forensik mengambil sampel seperti paru-paru dan ginjal untuk dibawa ke laboratorium. Berdasarkan pemeriksaan awal, kondisi paru-paru almarhum keras dan ditemukan benjolan. Tim forensik menduga, paru-parunya terinfeksi karena sempat ada keluhan Sukur menderita demam tinggi. 

"Untuk kepastiannya, tetap menunggu uji laboratorium," terang Kristina.

Pernyataan tim forensik tidak membuat keluarga puas. "Kami tetap mengikuti hukum, menunggu hasil laboratorium keluar," terang Sugianto, kakak Ahmad Sukur.

Keluarga sebelumnya menduga ada yang janggal dari kematian Ahmad Sukur yang tiba-tiba. Salah satu indikasinya adalah sejumlah lebam di tubuh jenazah. Keluarga lantas melaporkan dugaan penganiyaan ke Markas Kepolisian Resor Kota Samarinda, Selasa, 11 Februari 2020.

Ahmad Sukur adalah narapidana kasus narkoba. Ia divonis lima tahun penjara. Sebelumnya, Sukur telah menjalani masa kurungan tiga tahun di Lapas Kelas IIB Tenggarong. Pada pertengahan masa tahanan, ia dipindahkan ke Lapas Kelas IIA Samarinda, akhir 2018 silam. Ia meninggal pada Senin sore, 10 Februari 2020.

Baca juga:
 

Kepala Polresta Samarinda, Komisaris Besar Polisi Arief Budiman, mengatakan bahwa polisi telah meminta sejumlah keterangan. Penghuni blok hingga petugas Lapas Kelas IIA Samarinda ditanyai. Sedikitnya, sepuluh orang dimintai keterangan dan menjadi saksi. Rekaman CCTV di setiap blok tahanan turut diperiksa. 

"Termasuk perawat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan sakit. Yang bersangkutan diketahui kurang bergaul dengan yang lain, kami ambil semua keterangan itu," jelas Arief.

Polisi menyatakan, masih menyelidiki kasus ini. Kesimpulan akhir autopsi menjadi kunci penting penuntasannya. 

Sementara itu, dari pantauan kaltimkece.id di halaman lapas, Jalan Sudirman, Samarinda, Rabu, 12 Februari 2020, polisi menjemput lima penghuni lapas. Belum ada yang memberikan keterangan peristiwa ini namun diyakini masih berhubungan dengan kasus yang sama.  

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar