Terkini

Samarinda Beli Dua Alat Tes Cepat Deteksi Dini Covid-19 dari Korea Selatan

person access_time 4 years ago
Samarinda Beli Dua Alat Tes Cepat Deteksi Dini Covid-19 dari Korea Selatan

Immunofluprescence assay yang kini terdapat di Samarinda. (istimewa)

Alat ini cuma ada 12 di Indonesia. Dua di antaranya di Samarinda.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Selasa, 05 Mei 2020

kaltimkece.id Lamanya waktu pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kaltim jadi salah satu persoalan. Ratusan swab pasien mesti dikirim ke Surabaya untuk memastikan keberadaan virus corona dalam tubuhnya. Mengantre dengan sampel-sampel lain yang juga dikirim dari daerah lain.

Untungnya, situasi itu bakal segera tertangani. Dua alat tes cepat untuk deteksi dini terjadinya penularan Covid-19 didatangkan Samarinda. Langsung dari Korea Selatan. Bernama Immunofluprescence assay.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Samarinda, Osa Rafshodia, mengatakan bahwa alat tes cepat tersebut lebih akurat daripada rapid test. "Immunofluprescence assay merupakan alat tes cepat yang sangat akurat. Mendekati ketepatan PCR (Polymerase Chain Reaktion)," ucap Osa Rafshodia.

Alat tersebut berteknologi tinggi. Telah digunakan untuk tes massal di Korea Selatan. Perbedaannya, jika rapid test hasilnya dilihat berupa garis, yang mana garis satu berarti tidak reaktif Covid-19, tes Immunofluprescence assay dapat dilihat berupa angka. “Jadi bisa dicari kawasan yang hasil tes penduduknya, angkanya tinggi. Hal tersebut bisa membantu pemetaan kasus transmisi lokal.”

Di Indonesia Immunofluprescence assay di Indonesia hanya ada 12 alat. Dua di antaranya di Samarinda.

Senin, 4 Mei 2020 Dinas Kesehatan Samarinda melakukan tes Immunofluprescence assay kepada 275 orang di Samarinda dari berbagai elemen. Seluruh hasilnya negatif. Total selama Covid-19 sudah 1.375 oranh dilakukan rapid test di Samarinda. 275 orang termasuk yang sudah menggunakan alat terbaru.

"Sampai saat ini belum ada bukti transmisi lokal. Bahkan semua kontak erat seluruh cluster. Keluarganya belum ada yang positif saat dilakukan tes dengan alat Immunofluprescence assay," jelas Osa. 

"Minggu ini kami membuat skenario tes dengan alat Immunofluprescence assay di seluruh Puskesmas di Samarinda. Karena adanya kemungkinan orang dalam pemantauan (ODP) dan orang dalam pengawasan (PDP) di Puskesmas. Dari situ kami akan memetakan daerah mana yang berpotensi terjadi transmisi lokal," pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar