Ragam

Merawat Kesenian Melalui Pameran

person access_time 1 year ago
Merawat Kesenian Melalui Pameran

Seorang perempuan tengah menikmati lukisan-lukisan yang dipamerkan di Believe Space, Samarinda. FOTO: ANDIKA PRATAMA-KALTIMKECE.ID

Acara di Samarinda ini tak hanya memamerkan lukisan-lukisan. Ruang untuk seniman lokal unjuk gigi disediakan, termasuk memasarkan karya-karyanya.

Ditulis Oleh: Andika Pratama
Selasa, 20 Juni 2023

kaltimkece.id Parkiran di Believe Space, Jalan Belatuk, Samarinda, itu dipenuhi sejumlah remaja saat hujan tengah mengguyur pada Sabtu, 17 Juni 2023. Mereka diketahui hendak mengikuti pameran galeri yang diselenggarakan This Visual. Akan tetapi, kesabaran mereka diuji. Penyelenggara terpaksa menunda pembukaan pameran tersebut karena hujan semakin deras.

Beberapa jam kemudian, persisnya selepas ibadah magrib, pameran tersebut dibuka. Anak-anak muda itu segera menyerbu sebuah ruangan di Believe Space. Mereka berantusias melihat-lihat 20 lukisan yang dipajang di ruangan berukuran 2,5x6 meter itu. Ada yang berfoto di depan lukisan, ada yang sekedar mengamati, ada pula yang berbincang dengan para pembuat lukisan tersebut.

Semua karya seni lukis itu dibuat oleh para seniman yang pernah mengikuti Open Submission. Dari 20 lukisan, sebanyak 16 lukisan murni seni lukis. Sisanya berupa karya seni digital. Pameran ini juga diisi dengan sejumlah hiburan, salah satunya talkshow. Dipandu oleh Iqsan dan Setiawan Yogy sebagai pembawa acara, talkshow ini menghadirkan seniman dan kurator yang terlibat dalam pameran tersebut.

Kepada kaltimkece.id, salah seorang pantia penyelenggara pameran tersebut, Treza Rizky, mengatakan, Open Submission diikuti 26 seniman. Rata-rata mereka berasal dari berbagai daerah di Kaltim seperti Samarinda, Balikpapan, Sendawar, Samboja, hingga Berau. “Selain itu, ada juga Buburbanten dari Surabaya,” katanya.

Pameran ini mengusung tema yang relevan dengan situasi di Samarinda yaitu Door of Dimensions. Treza menjelaskan, tema ini dipilih karena ruang kesenian di Samarinda terbatas. Sejumlah praktisi seni lukis kemudian berinisiatif membentuk galeri untuk menyiasati keterbatasan ruang pameran. “Harapannya, Door of Dimensions dapat menjadi gerbang untuk teman-teman praktisi berkreasi di sini,” jelasnya.

Pameran yang digagas Bongga dan Sena ini diagendakan buka selama lima bulan ke depan. Open Submission akan rutin mengganti karya-karya yang dipamerkan di galeri. Bongga merupakan praktisi seni lukis yang kerap mengikuti kegiatan kreatif di Samarinda. Ia pernah mengerjakan cover album untuk band lokal Red Cherry. Adapun Sena adalah seniman mural di Samarinda.

Treza Rizky, pantia penyelenggara Door of Dimensions di Believe Space, Samarinda. FOTO: ANDIKA PRATAMA-KALTIMKECE.ID

Tak hanya memamerkan, Door of Dimensions juga memfasilitasi jual-beli lukisan-lukisan yang dipamerkan. Harganya beragam. Karya yang dilukis Guntur Zakwan, misalnya, harganya Rp 600 ribu. Sedangkan lukisan berjudul Devotion yang dibuat Bongga, harganya Rp 9 juta. Treza mengatakan, aktivitas jual-beli ini bertujuan memajukan kesenian di Samarinda.

“Semoga, acara ini bisa menjadi pasar seni supaya teman-teman bukan hanya membuat karya tapi juga bisa menjual karyanya untuk para penikmat karya seni lukis,” ujarnya.

Ruang Kreatif yang Sehat

Selain menghadirkan lukisan, dalam grand opening galeri This Visual ini, juga terdapat kesenian lainnya seperti sastra dan musik. Beberapa orang yang terlibat dalam acara tersebut adalah Dhiya Adawiyah, pegiat teater; Verryans, musisi jebolan Pentatonika yang sedang naik daun di Samarinda; serta band math-rock lokal bernama Murphy Radio.

Door of Dimensions tak hanya memamerkan lukisan-lukisan tapi juga memberikan ruang untuk seniman lokal berkreasi. FOTO: ANDIKA PRATAMA-KALTIMKECE.ID

Dalam acara tersebut, Dhiya bersama kawannya, Ismawan, memberikan pertunjukan monolog yakni membaca puisi. Kepada kaltimece.id, Dhiya mengaku senang bisa terlibat dalam acara tersebut. Menurutnya, adanya ruang untuk para senimal tampil merupakan angin segar untuk menumbuhkan iklim kesenian yang sehat dan penuh dengan kolaborasi lintas disiplin.

Di tempat lainnya di Believe Space, Guntur Zakwan dan Aprila Difa sibuk melukis sesuatu. Kegiatan ini mereka lakukan sejak acara pada hari dibuka sampai ditutup. Terbuka untuk masyarakat umum, pameran ini akan berlangsung hampir setiap hari. Selasa sampai Jumat, dibuka pada pukul 13.00 sampai 21.00. Sedangkan Sabtu dan Ahad dibuka pada pukul 14.00 sampai 22.00. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar