PARIWARA

Semangat Hetifah Menggunakan Hak Suara

person access_time 5 years ago
Semangat Hetifah Menggunakan Hak Suara

Foto: Fachrizal Muliawan (kaltimkece.id)

Dalam perjalanan singkat menuju TPS, banyak inspirasi bisa didapatkan. Hetifah beruntung mendapat kesempatan itu.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Rabu, 17 April 2019

kaltimkece.id Jam dinding salah satu ruang sebuah rumah di Jalan AW Syahranie, Samarinda Ulu, menunjukan pukul 08.30 Wita. Seorang perempuan berpakaian mayoritas aksen kuning terlihat gelisah. Tak sabar segera menuju tempat pemungutan suara (TPS). Jaraknya kurang lebih 1,5 kilometer dari tempat tinggalnya.

Perempuan itu adalah Hetifah Sjaifudian, wakil ketua Komisi X DPR RI sekaligus caleg DPR RI daerah pemilihan Kaltim. Tak ingin terlambat, akhirnya Hetifah memutuskan memesan ojek online lewat aplikasi GO-JEK. Beberapa menit memesan, driver ojek online pun datang. Yang membuat Hetifah terkejut, driver ojek online menerima pesanannya adalah seorang perempuan. Dwi, nama driver tersebut.

Tak banyak basa-basi, skuter matik yang dikemudikan Dwi meluncur ke TPS 44 di Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu. Hal pertama yang tak disangka Dwi, penumpang pertamanya pagi itu adalah wakil Kaltim di Senayan, sebutan kantor DPR RI.

Dalam perjalanan singkat itu, pembicaraan keduanya pun tebangun. Mulai promo-promo diskon yang ditawarkan bagi orang-orang yang ikut mencoblos, hingga harapannya terhadap kenduri demokrasi lima tahunan tersebut.

Kepada Hetifah, sebagai ibu satu anak, Dwi berharap pendidikan bisa jadi lebih baik. “Demi masa depan anak saya,” ujarnya.

Lapangan pekerjaan di Kaltim juga diharap bisa lebih baik. Pasalnya, driver ojek online bergantung dengan daya beli masyarakat. “Ketika daya beli masyarakat stabil, imbasnya akan terasa oleh kami,” ucapnya.

Hetifah tersentuh atas perjuangan perempuan seperti Dwi. Turut membantu perekonomian keluarga kecilnya. Sebagai informasi, Dwi dan suaminya sama-sama berprofesi sebagai driver ojek online.

 “Dan ternyata profesi ini tak menghilangkan sosok Dwi sebagai ibu di rumahnya. Dia berusaha jam 5 sore sudah ada di rumah,” ucap Hetifah.

Menurut Hetifah, berperan ganda yakni membantu ekonomi keluarga dan menjaga posisi sebagai seorang ibu, adalah hal istimewa. “Bangga saya bertemu perempuan seperti dia,” ujar Hetifah.

Perjalanan lima menit dari kediaman Hetifah ke TPS pun tak terasa. Hetifah memilih turun di depan gang lokasi TPS 44 berada. Dia melihat beberapa tetangga berjalan kaki. Senda gurau antar-tetangga pun terbangun. “Saya ikut jalan kaki biar bisa bareng sama tetangga,” ujarnya.

Seperti layaknya pemilih lain, Hetifah turut antre. Sekitar lima menit, namanya pun dipanggil. Usai menggunakan haknya, Hetifah memilih pulang berjalan kaki bersama tetangganya.

Punya Fans

Di perjalanan pulang, salah seorang warga cukup heboh usai mencoblos. Perempuan paruh baya tersebut cukup vokal dalam rombongan tersebut. “Untuk DPR RI saya coblos Hetifah loh,” ujarnya.

Yang membuat lucu, perempuan yang kemudian diketahui bernama Sofia Bahrin itu tak mengetahui dalam rombongan pejalan kaki tersebut ada Hetifah. Mendengar celotehan perempuan 65 tahun itu, Hetifah mendekatinya. Berterima kasih telah memercayakan suaranya kepadanya. “Terima kasih ya ibu sudah percaya sama saya,” tergur Hetifah.

Sofia kaget melihat orang yang dia pilih sama-sama berjalan kaki pulang meninggalkan TPS. Sofia spontan memeluk Hetifah erat. Tak menyangka caleg pilihannya ikut jalan kaki seperti warga lain. Gambaran anggota legislatif di kepala Sofia selama ini cukup eksklusif. “Saya pikir beliau enggak mau panas-panasan bersama kami,” ujarnya. Memang cuaca pagi itu cukup terik. Terlihat beberapa ibu-ibu membawa payung agar tak langsung tersengat matahari.

Bertemu langsung dengan orang yang percaya dengan dirinya, membuat Hetifah terharu. “Saya sudah berkali-kali ketemu konstituen. Tapi baru kali ini mendapat sambutan sehangat ini,” terang Hetifah. Sebagai penutup pagi itu, Hetifah berharap pemilu tahun ini membawa dampak positif terhadap Indonesia, terutama warga Kaltim. “Semoga pemimpin dan wakil rakyat yang terpilih bisa membuat Indonesia lebih maju. Serta pemilu tahun ini berjalan demokratis dan berkeadilan,” kuncinya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar