Kesehatan

Meluruskan Salah Kaprah Publik soal Rempah-Rempah Menangkal Virus Corona

person access_time 4 years ago
Meluruskan Salah Kaprah Publik soal Rempah-Rempah Menangkal Virus Corona

Jahe menjadi komoditas yang belakangan ramai dicari karena anggapan mampu menangkal virus corona. (arditya abdul azis/kaltimkece.id)

Rempah-rempah diburu karena dampak bagus yang bisa dihasilkan. Namun anggapan sebagai penangkal virus corona dinilai tak tepat dari ilmu medis.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Jum'at, 06 Maret 2020

kaltimkece.id Konon temu lawak dan jahe merah mampu menangkal virus corona. Disebut-sebut juga dapat menyembuhkan orang dari infeksi virus corona. Lantas, bagaimana ilmu medis menjawab klaim tersebut?

Karena anggapan itu, rempah-rempah dari jahe merah dan temu lawak, jadi buruan masyarakat luas. Harganya pun melambung tinggi di Samarinda. Stoknya di pasaran makin menipis.

Padahal, dari kacamata medis, asumsi atas khasiat rempah-rempah tersebut sangat tidak benar. Vaksin Covid19 saja, hingga saat ini masih penelitian dan belum ditemukan penawarnya.

Hal ini pula ditegaskan dr Arysia Andhina. Rempah-rempah ataupun obat herbal, tidak tepat jika disebut penangkal ataupun penyembuh virus corona.

Humas Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie itu, mengatakan bahwa obat herbal memang banyak manfaatnya bagi tubuh. Namun sampai sekarang tidak terbukti dapat menangkal Covid-19.

Fenomena yang terjadi kini adalah klaim berlebihan dari manfaat kedua jenis rempah-rempah tersebut. Temu lawak, jahe merah, dan jenis rempah-rempah lainnya, niscaya hanya meningkatkan daya tahan tubuh.

"Jadi yang mengatakan temu lawak, jahe putih, itu obat virus corona, itu enggak benar. Tapi sebetulnya, dari zaman nenek moyang, seperti pasak bumi itu bermanfaat buat tubuh kita sendiri dan buat daya tahan tubuh," jelasnya.

"Jadi kalau kita konsumsi itu sebenarnya buat daya tahan tubuh. Bukan untuk menghindari virus corona. Karena sampai sekarang, penelitiannya belum selesai dan sampai sekarang vaksin virus corona itu belum ditemukan," lanjutnya.

Menurutnya, menjaga daya tahan dengan mengonsumsi rempah-rempah, jamu, maupun obat herbal, lebih kepada memicu tubuh tidak mudah terserang virus corona. "Sebenarnya itu sangat bermanfaat, Seperti ronde, wedang jahe, itu sudah dari dulu. Bukan pada zaman virus corona saja. Jamu-jamu bibi gendong, tanpa yang dicampur itu lebih alami dan lebih bagus buat daya tahan tubuh. Bukan buat menangkal virus corona," tegasnya.

Agar menjaga tubuh tetap fit, istirahat cukup juga sangat diperlukan. Hindari istilah kurang tidur. Selain itu, jalankan pola hidup sehat. Lebih sering cuci tangan dan cuci muka, serta jangan sembarang menyentuh apapun yang tidak perlu.

Sisi juga mengajak warga mengikuti kebiasaan konsumsi rempah-rempah. Penting untuk menjaga kekebalan tubuh. Yang sayangnya, tren saat ini justru membuat rempah-rempah jadi barang langka. "Yang disayangkan harganya jadi naik karena asumsi yang salah," tandasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar