Ekonomi

Musabab Elpiji Bersubsidi Langka

person access_time 1 year ago
Musabab Elpiji Bersubsidi Langka

Sejumlah warga mengantre membeli elpiji 3 kg di sebuah pangkalan di Jalan RE Martadinata, Balikpapan Tengah. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID

Sejumlah industri makro dituding sebagai biang kerok elpiji 3 kg langka. Apa sikap Pemkot Balikpapan dan Pertamina?

Ditulis Oleh: Septianus Hendra
Jum'at, 07 Juli 2023

kaltimkece.id Sambil menenteng tabung elpiji berkelir hijau, puluhan orang berkerubungan di depan sebuah rumah di Jalan RE Martadinata, Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah. Mereka hendak menerobos pagar pembatas namun seorang pria berbadan kekar melakukan pengadangan. Ia mempersilakan orang-orang tersebut masuk sedikit demi sedikit.

Kamis siang, 6 Juli 2023, mereka yang telah masuk segera bergabung dalam antrean di halaman rumah tersebut. Satu per satu, identitas mereka didata. Baru setelah itu mereka menukar tabung kosong yang dibawa sedari tadi dengan tabung berisi elpiji 3 kilogram. Harga elpiji bersubsidi tersebut yakni Rp 19 ribu per tabung.

Sejumlah warga menyerbu pangkalan elpiji 3 kg di Jalan RE Martadinata, Balikpapan Tengah. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID

Rumah tersebut merupakan pangkalan distribusi elpiji. Ada syarat jika hendak membeli elpiji 3 kg di pangkalan tersebut. Kepada kaltimkece.id, pemilik pangkalan tersebut mengatakan, syaratnya adalah warga harus menyertakan KTP. Ketentuan ini dibuat karena ia hanya ingin menjual elpiji 3 kg di RT tempat tinggalnya.

“Akan tetapi, saking ramainya pada hari itu, ada saja warga dari RT lain yang datang,” kata perempuan yang namanya tak mau diberitakan itu. Menurutnya, masalah ini muncul karena pangkalan lainnya tengah mengalami kelangkaan elpiji 3 kg. Ia akhirnya menjual elpiji tersebut kepada warga dari RT lain.

Sikap Pemkot Balikpapan

Kelangkaan elpiji 3 kg yang terjadi akhir-akhir ini disikapi Pemkot Balikpapan. Selasa, 4 Juli 2023, mereka mengadakan rapat terbatas di Balai Kota Balikpapan. Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, mengaku banyak menerima protes dari masalah ini. Kelangkaan ini disebut memicu sejumlah pengecer melambungkan harga elpiji melon–sebutan elpiji 3 kg–dari harga yang ditentukan pemerintah.

Rahmad yakin, penyebab kelangkaan elpiji melon bukan bersumber dari produsennya. Alasannya, pabrik pengolah elpiji yaitu Pertamina ada di Balikpapan. Jumlah elpiji 3 kg yang diberikan Pertamina disebut sudah sesuai dengan jumlah warga miskin di Balikpapan yang berhak menerima subsidi.

“Kuota elpiji 3 kg untuk Balikpapan juga sudah dilebihkan,” kata Rahmad. Ia menyebut, kelangkaan elpiji 3 kg disebabkan penyalahgunaan. Sejumlah warga mampu dan restoran disebut ikut menikmati elpiji melon. Seharusnya, berdasarkan aturan, kalangan tersebut menggunakan elpiji nonsubsidi berkapasitas 5,5 kg atau 12 kg.

Atas dasar itu, Rahmad mendesak masyarakat kelas menengah ke atas tidak menggunakan elpiji 3 kg. Ia juga meminta agar para pengecer dan agen elpiji menyetabilkan harga elpiji 3 kg. “Kalau merasa orang mampu, jangan membeli elpiji bersubsidi,” sindirnya.

Rahmad Masud, wali kota Balikpapan. FOTO: DOKUMEN MEDIAKALTIM

Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Haemusri Umar, membenarkan bahwa keberadaan elpiji 3 kg sempat langka di kota ini. Ia pun menyatakan, masalah ini terjadi karena banyak industri besar ikut memakai elpiji bersubsidi. Mengatasi masalah tersebut, Haemusri mengaku telah mengusulkan agar pendistribusian elpiji 3 kg menggunakan kartu seperti pembelian solar bersubsidi.

Tanggapan Pertamina

Pada kesempatan yang berbeda, Area Manager Communication Relations dan CSR, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, memberikan tanggapan. Ia memastikan, Pertamina tak mengurangi kuota elpiji 3 kg untuk daerah. Jumlah elpiji bersubsidi yang disalurkan ke daerah dipastikan sudah sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah pusat.

Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communication Relations dan CSR, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan. FOTO: DOKUMEN KALTIMKECE.ID

Pada 2023 ini, sebut Arya, Kaltim mendapat jatah 37 juta tabung elpiji 3 kg. Sebanyak 19 juta tabung sudah didistribusikan di provinsi ini. Adapun Balikpapan, jatahnya 6 juta tabung elpiji 3 kg. Hingga Juni lalu, 3 juta tabung elpiji melon telah disalurkan di Kota Minyak.

Pertamina disebut sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak berwenang untuk menyikapi masalah kelangkaan elpiji 3 kg. Hasil koordinasi tersebut, beber Arya, penertiban industri-industri makro yang menyalahgunakan elpiji bersubsidi akan dilakukan. Pembinaan kepada pangkalan dan agen yang tidak menyalurkan elpiji 3 kg sesuai aturan juga segera dilakukan.

“Kami juga akan memberlakukan penjualan elpiji 5,5 kg dan 12 kg di pangkalan dan agen elpiji 3 kilogram,” katanya kepada kaltimkece.id.

Upaya lainnya, sambung dia, Pemkot Balikpapan akan kembali mengadakan program tukar tabung aparatur sipil negara (ASN). Dalam program ini, ASN di Balikpapan akan diminta menukar dua tabung elpiji 3 kg milikinya dengan satu tabung elpiji nonsubsidi yakni Bright Gas 5,5 kg. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar