Ragam

Pernikahan dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, Pengantin Pakai Masker, Jaga Jarak saat Foto Bersama

person access_time 4 years ago
Pernikahan dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, Pengantin Pakai Masker, Jaga Jarak saat Foto Bersama

Simulasi tata cara pengambilan makanan dalam acara pernikahan. (giarti ibnu lestari/kaltimkece.id)

Adaptasi kebiasaan baru memberi perubahan dalam berbagai kegiatan. Termasuk pernikahan.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Selasa, 07 Juli 2020

kaltimkece.id Dalam tatanan adaptasi kebiasaan baru, seluruh aktivitas masyarakat, baik perseorangan atau kelompok, memiliki tata cara baru. Baik kegiatan di rumah, bekerja, di keramaian, maupun acara pernikahan. Semua mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.

Di Samarinda, Minggu, 5 Juli 2020, diadakan Simulasi Wedding New Normal Samarinda. Digelar Komunitas Vendor Wedding Samarinda. Berlangsung pukul 16.00 Wita di Ballroom HARRIS Hotel Samarinda, Jalan Untung Suropati, Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang.

Hadir jajaran Pemkot Samarinda. Seperti perwakilan Dinas Kesehatan Samarinda, Asisten I Sekkot Samarinda Tejo Sutarnoto, dan Kepala Dinas Perindustrian Samarinda Muhammad Faisal.

Dalam simulasi tersebut diperagakan tata cara penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam pernikahan. Terutama bagi pengantin. Seperti pemakaian masker dan sarung tangan medis. Demikian pula untuk keluarga pihak pengantin. Rombongan juga diharuskan memerhatikan protokol Covid-19.

Dalam tata cara ijab kabul, alat tulis yang digunakan untuk penandatangan administrasi KUA oleh pengantin dan para saksi juga mesti diperhatikan. Seperti halnya tata cara foto keluarga. Foto bersama wajib mengedepankan sosial and physical distancing. Terlebih untuk para tamu. Pun dalam penyajian makanan oleh katering yang harus sesuai protokol kesehatan Covid-19.

Wedding organizer yang dipercaya berkepentingan membantu pelaksanaan acara sesuai protokol kesehatan. Memerhatikan kelengkapan APD yang digunakan. Baik masker, sarung tangan medis, serta penutup wajah. Berlaku pula untuk pemandu acara, pemain band, hingga petugas katering.

Khusus katering, dalam adaptasi kebiasaan baru, penyajian menu makanan harus dilengkapi pembatas dan jarak. Disertai satu anggota khusus untuk menyajikan makanan kepada para tamu.

"Simulasi ini merupakan upaya edukasi bagi masyarakat jika akan melaksanakan pesta pernikahan. Dan kami ingin para vendor pernikahan bisa kembali berkegiatan pada masa pandemi saat ini dengan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19,” terang perwakilan Komunitas Vendor Wedding Samarinda, Rusdi Dovianto.

“Ada 200 vendor pernikahan hadir pada acara simulasi ini. Kami saling mendukung agar tetap bertahan di saat-saat seperti ini," sambungnya.

Asisten I Sekkot Samarinda, Tejo Sutarnoto, mengatakan bahwa relaksasi tahap III di Samarinda, merupakan bagian dari persiapan menuju adaptasi kebiasaan baru yang mengemuka. Aktivitas masyarakat pun perlahan-lahan berjalan. Seperti perkantoran, sekolah, perekonomian, hingga pelaksanaan pernikahan. Seluruhnya wajib mengedepankan protokol kesehatan.

Tejo Sutarnyoto juga berharap pernikahan yang digelar di rumah-rumah dapat dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Untuk bersama-sama melindungi diri dan orang lain dari ancaman virus corona. (*)

 

Editor: Ricardo Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar