Nusantara

Unmul Ambil Peran dalam Pemberdayaan Masyarakat Lokal untuk Pembangunan IKN Nusantara

person access_time 2 years ago
Unmul Ambil Peran dalam Pemberdayaan Masyarakat Lokal untuk Pembangunan IKN Nusantara

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas Unmul, Prof Bohari Yusuf. (foto: istimewa)

Warga lokal dipastikan menjadi bagian 200 ribu pekerja yang akan membangun ibu kota. Demikian hasil diskusi di Bendungan Sepaku Semoi.

Ditulis Oleh: Samuel Gading
Rabu, 08 Juni 2022

kaltimkece.id Tim transisi IKN Nusantara kembali mengadakan diskusi di Bendungan Sepaku Semoi, Penajam Paser Utara, beberapa waktu lalu. Setelah pada Rabu, 1 Juni 2022, membahas soal pertahanan, kali ini mereka membicarakan mengenai pemberdayaan masyarakat Kecamatan Sepaku. Diskusi tersebut dihadiri sejumlah kalangan, salah satunya akademisi dari Universitas Mulawarman, Samarinda.

Membuka diskusi, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas Unmul, Prof Bohari Yusuf, membicarakan tentang pernyataan Kepala Badan Otorita, Bambang Susantono. Bambang Susantono disebut pernah menyatakan, diperlukan 100 hingga 200 ribu pekerja untuk membangun IKN Nusantara. Bagi Prof Bohari, pernyataan tersebut masih menyimpan tanda tanya.

“Bagaimana masyarakat lokal akan dilibatkan dalam hal tersebut? Bagaimana agar mereka bisa berdaya? Inilah yang mau kita diskusikan,” ucapnya kepada para audiensi.

_____________________________________________________PARIWARA

Sofyan Noor dari Lembaga Adat Panajam Paser Utara lantas melanjutkan pembicaraan. Ia berharap, sumber daya lokal juga dilibatkan dalam membangun infrastruktur ibu kota baru. Ia juga meminta Badan Otorita menyiapkan program pengembangan kapasitas sebelum menawarkan program pemberdayaan masyarakat.

“Contohnya, dari 20 ribu penduduk Kecamatan Sepaku, 25 persennya atau 5.000 orang yang produktif bekerja bisa diberdayakan. Ini luar biasa. Jadi tidak ada kecemburuan sosial di masyarakat,” ujar Sofyan Noor.

Perwakilan dari Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan, Kementerian Ketenagakerjaan, Muhammad Ali, segera menjawab permintaan Sofyan itu. Ia menjamin, permintaan tersebut bisa dikabulkan. Sebagai komitmennya, pemerintah disebut akan memberikan pelatihan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar IKN Nusantara. Pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan tenaga lokal.

Selain itu mendirikan ‘Kios Siap Kerja’ di IKN Nusantara. Kios ini berfungsi sebagai titik temu antara pencari kerja dengan perusahaan. Masyarakat yang hendak mencari pekerjaan akan diberikan informasi hingga dibantu menyusun surat lamaran. “Termasuk jika kompetensinya belum cukup, bakal dilatih di tempat kami di Samarinda,” jelas Ali.

Kementerian disebut sudah berkoordinasi dengan Balai Latihan Kerja Samarinda untuk menyiapkan empat paket pelatihan bagi warga lokal. Satu paket memiliki 16 slot warga. Kementerian juga akan menemui warga setempat untuk melakukan training need analysis atau menganalisis jenis kerja.

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Jumlahnya, ‘kan, disebut 200 ribu orang. Tenaga kerja pasti ada dari sini. Dengan program Pak Presiden, semua pihak pasti didukung,” imbuh Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian PUPR, Diana Kusumastuti.

Wakil Ketua Bidang Koordinasi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tim Transisi IKN sekaligus Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara Kemendagri, Thomas Umbu Pati, memberikan keterangan tambahan. Masyarakat lokal disebut memiliki potensi yang lain untuk berdaya secara ekonomi di luar pembangunan infrastruktur. Misalnya, mengembangkan ekowisata, perkebunan, pertanian, hingga peternakan.

Thomas menjelaskan, peluang tersebut dengan melihat pergerakan dan perpindahan masyarakat yang begitu tinggi menjelang pembangunan ibu kota negara di Kaltim. Masyarakat juga bisa menjadi penyedia kebutuhan pangan dengan menciptakan produk lokal. Thomas berharap, semua pihak bisa terlibat dalam upaya ini. Mengingat, pemberdayaan masyarakat di ibu kota baru memerlukan identifikasi dan analisis mendalam.

“Indentifikasi menjadi modal bagi kami menyusun kebijakan pemberdayaan. Kami harap, ini bisa dibantu Unmul serta kampus lokal yang lain,” ujarnya.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Prof Bohari menyambut baik komentar tersebut. Unmul dipastikan siap berkontribus menganalisis kebutuhan masyarakat Sepaku. Dalam upaya ini, Unmul mengambil posisi sebagai fasilitator bagi masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan ibu kota baru.

“Dosen kami jumlahnya lebih dari 1.000 orang dengan keahlian yang sangat beragam dan berkualitas. Kampus siap berkontribusi dalam pembangunan IKN,” kata alumnus Universite de Pau et Des Pays de L'Adour, Prancis, ini. Menutup diskusi, ia berharap, seluruh keresahan masyarakat bisa terjawab melalui forum ini. (*)

Editor: Surya Aditya

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar