Terkini

Perampok Sadis Ratusan Juta Rupiah Masih Berkeliaran

person access_time 5 years ago
Perampok Sadis Ratusan Juta Rupiah Masih Berkeliaran

Foto: Fachrizal Muliawan (kaltimkece.id)

Dua perampokan besar terjadi di Samarinda dalam tempo beberapa jam saja. Aksi nekat yang membuat satu korban bersimbah darah.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Selasa, 22 Januari 2019

kaltimkece.id Kejahatan jalanan Kota Tepian bikin bulu kuduk bergidik. Selasa, 21 Januari 2019, dua perampokan terjadi melibatkan uang ratusan juta rupiah. Bahkan salah satu kasus nyaris jatuh korban jiwa.

Jalan Panglima Batur, Kecamatan Samarinda Kota, depan Hotel Jamrud 2 mendadak riuh. Sekitar pukul 10.30 Wita, seorang pria berusia 30-an bersimbah darah di atas trotoar. Sosok yang kemudian diketahui bernama Misyanto, baru saja menjadi korban pencurian dengan kekerasan. Rp 600 juta berhasil digondol kawanan perampok.

Misyanto saat itu bersama Nisab, kakak iparnya. Keduanya baru mengambil uang di kantor cabang utama BCA Samarinda, Jalan Jenderal Sudirman, sekitar pukul 10.00 Wita. Misyanto bertugas mengendarai mobil, sementara Nisab di kursi depan sebelah kiri.

Penelusuran kaltimkece.id, rupiah sebanyak itu adalah uang pimpinan Misyanto, seorang pengusaha besi tua di Samarinda. Ia bersama Nisab, diminta mengambilnya dari bank.

Setelah menyelesaikan transaksi, Toyota Fortuner yang dikemudikan korban melanjutkan perjalanan ke Toko Obat Sehat di Jalan Panglima Batur, kurang lebih 800—900 meter dari tempat semula. Lantaran parkiran di toko obat penuh, Misyanto memutuskan parkir depan Hotel Jamrud 2.

Setelah Nisab turun membeli obat, empat orang tak dikenal dengan dua sepeda motor mengepung mobil. Misyanto masih di balik kemudia. Seorang pelaku kemudian membuka pintu kursi penumpang. Diambilnya tas berisi uang yang ditaruh di konsol tengah antara kursi supir dan penumpang.

Melihat uang berisi ratusan juta dirampas, Misyanto turun dari mobil dan mengejar pelaku. Tas sempat digapai kembali. Tarik-menarik pun tak terelakkan.

Tiba-tiba, kawanan perampok tersebut mengeluarkan senjata tajam. Sabetan parang seketika mendarat di kepala, lengan kiri, serta paha kiri dan kanan Misyanto. Ia langsung sempoyongan. Warga yang melihat segera menolong.

Nisab yang baru keluar dari toko obat, tak menyangka keributan tersebut melibatkan adik iparnya yang mempertahankan tas berisi uang ratusan juta rupiah. Nisab segera melarikan Misyanto ke RSUD AW Sjahranie, sebelum melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsekta Samarinda Kota.

Dari penuturan Heri, pemilik toko obat sekaligus saksi kejadian tersebut, waktu antara Nisab masuk ke dalam toko dan perampokan kurang dari lima menit. Setelah melihat Misyanto lari, terdengar keributan di Jalan Panglima Batur. Baru saja Heri mencari tahu asal keributan, Misyanto sudah bersimbah darah.

Dari penuturan humas RSUD AW Sjahranie, dr Arysia Andhina, dari lima luka bacok yang dialami korban, yang paling parah adalah bagian tangan. “Ada dua luka, namun salah satunya menyebabkan patah tulang dan diperlukan operasi,” jelasnya.

Saat kaltimkece.id menyambangi rumah sakit, korban sedang menjalani CT scan untuk mengetahui parah tidaknya cedera di bagian kepala. “Yang jelas, saat korban datang masih shock. Saat ini mulai tenang dan sedang persiapan operasi,” tuturnya, Selasa sore.

Informasi yang didapat media ini dari keluarga korban, sabetan parang di kepala Misyanto tak sampai menyentuh organ penting.

 Kejadian Kedua dalam Sehari

Beberapa jam setelah insiden di Jalan Panglima Batur, perampokan kedua terjadi sekitar pukul 14.15 Wita di depan toko agen sembako Jalan Pahlawan, Samarinda Ulu. Kali ini menimpa Lambertus Abu, sales perusahaan rokok. Rp 70 juta uang hasil tagihan toko digondol rampok. Pelaku perampokan ada dua orang. “Menggunakan skuter matic,” jelasnya.

Saat musibah, Lambertus tak sendirian. Dia bersama Amat, sopir mobil box yang biasa dipakai sebagai kendaraan operasional. Toko di Jalan Pahlawan itu adalah tempat keenam yang mereka tagih. “Saat hendak masuk ke toko, saya titipkan tas kepada sopir,” ujarnya.

Saat ditinggal Lambertus, seseorang memberitahu ban belakang mobil sebelah kanan kempes. Amat spontan memeriksa. Namun, baru saja mengecek ban, ada sepeda motor melaju dari arah belakang mobil. Pria yang menegur Amat, kabur membawa tas berisi uang menumpang kendaraan roda dua tersebut.

Olah TKP hingga Razia

Kedua kejadian sudah dilaporkan ke polisi. Kasus di Panglima Batur ditangani Polsekta Samarinda Kota, sementara kejadian satu lagi ditangani Polsekta Samarinda Ulu. Unit Jatanras kedua polsek langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi, hingga pengejaran terhadap beberapa kelompok yang diduga melakukan perampokan.

Wakasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Triyanto menuturkan, dari dua kejadian hari itu, Polresta Samarinda sudah membentuk tim pengejaran. “Pasalnya selain jumlah kerugian yang besar, ada korban penganiayaan,” ujarnya.

Selain sudah melakukan olah TKP, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto memerintahkan razia di pintu-pintu masuk Kota Tepian. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah gerak para pelaku keluar Samarinda.Perintah tersebut dikeluarkan sesaat setelah laporan perampokan di Jalan Panglima Batur diterima. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar