Ekonomi

Gila-Gilaan Harga Elpiji Melon

person access_time 1 year ago
Gila-Gilaan Harga Elpiji Melon

Ilsutrasi kehabisan stok elpiji 3 kilogram. FOTO: SEPTIANUS HENDRA

Bukan perkara gampang mencari elpiji 3 kg di Balikpapan. Kalaupun ada, harganya selangit. Apa penyebabnya?

Ditulis Oleh: Septianus Hendra
Jum'at, 07 April 2023

kaltimkece.id Visensia Devi sempat gelagapan saat memasak pada akhir Maret 2023. Api di kompornya padam sebelum masakannya matang. Setelah dicek, elpiji di tabung berkelir hijaunya sudah habis. Perempuan yang tinggal di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, itu bergegas membeli elpiji 3 kilogram.

Pencarian pada sore itu berjalan sulit. Tujuh warung di Gunung Bahagia yang didatangi Devi kehabisan stok elpiji 3 kg. Ia baru mendapatkan gas melon setelah mendatangi warung kedelapan. Itupun berkat bantuan temannya.

“Teman saya yang kasih tahu ada warung yang menyediakan elpiji 3 kg,” kata Devi kepada kaltimkece.id, Jumat, 31 Maret 2023. Bukan hanya sulit, harga elpiji tersebut bikin Devi garuk-garuk kepala. “Harganya Rp 36 ribu per 3 kg,” sebutnya.

kaltimkece.id menguji omongan Devi tersebut. Pada pembuka April 2023, kami mendatangi 13 toko yang biasanya menjual elpiji 3 kg. Lima toko di antaranya berlokasi di Jalan Ruhui Rahayu, Gunung Bahagia. Sisanya di Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara.

Sebanyak 10 toko menyatakan kehabisan stok elpiji 3 kg. Tiga toko di Kilometer 5 dan 10 menyediakan elpiji 3 kg namun jumlahnya terbatas. Paling banyak hanya tiga tabung. Harganya pun bervariasi. Ada yang Rp 30 ribu, Rp 35 ribu, Rp 36 ribu, dan ada pula yang Rp 45 ribu per 3 kg elpiji.

Salah seorang pedagang elpiji di Gunung Bahagia mengatakan, tidak mudah mendapatkan elpiji 3 kg. Dulu, seminggu sekali ia menerima kuota 15 tabung elpiji 3 kg dari agen. Tapi sekarang, pengirimannya kerap datang terlambat. Ia bahkan pernah tidak mendapatkan kiriman elpiji 3 kg selama sebulan.

“Kalau cuma 15 tabung, enggak sampai 24 jam sudah habis,” kata perempuan paruh baya itu.

Kedatangan elpiji yang tak tentu itulah yang membuat harganya berbeda-beda. Pedagang tersebut mengaku, membeli elpiji 3 kg dari agen seharga Rp 25 ribu. Ia kemudian menjualnya dengan  menyesuikan stok di toko lain. Bila toko lainnya sedang tersedia banyak elpiji 3 kg, ia akan menjual elpiji bersubsidi itu Rp 26 ribu. Jika stok di tempat lain menipis, ia menjualnya Rp 30 ribu.

“Kalau lagi susah elpiji seperti sekarang ini, mahal kujual,” akunya. Ia berharap, kuota elpiji 3 kg untuk pengecer ditambah agar masyarakat bisa lancar menjalankan runtintasnya.

Salah satu toko yang menjual elpiji di Balikpapan. FOTO: SEPTIANUS HENDRA

Penghasil Gas Alam Terbesar

Sulitnya mencari elpiji di Balikpapan adalah ironi. Mengingat, kota ini berada di provinsi yang kaya akan gas alam. Pada 2016, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral menetapkan Kaltim sebagai provinsi penghasil gas alam terbesar di Indonesia. Sepanjang tahun itu, Kaltim mampu memproduksi gas alam sebanyak 1,88 miliar MMBTU (million british thermal unit) atau 77 persen dari target yakni 2,44 miliar MMBTU. Produksi gas alam Kaltim berkontribusi 23 persen dari total produksi nasional.

Ada tiga daerah di Kaltim yang memproduksi gas alam hingga menjadi elpiji. Ketiganya adalah Balikpapan, Bontang, dan Sangasanga (Kutai Kartanegara). Kilang LNG di Bontang disebut-sebut paling besar sedunia. Semuanya dikelola oleh Partamina.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, M Taufiq Setyawan, mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk memastikan elpiji selalu tersedia bagi masyarakat Kalimantan. Salah satunya membentuk satuan tugas pada 1 April 2023. Satgas tersebut berfokus memantau stok dan penyaluran bahan bakar minyak dan elpiji di Kalimantan.

Upaya lainnya menambah kuota elpiji untuk rumah tangga sebesar 4,6 persen. Taufiq menyebut, kuota elpiji rumah tangga di Kalimantan dulunya sebanyak 1.708 metrik ton atau 569.333 tabung. Kini, kuotanya menjadi 1.788 metrik ton atau 596.000 tabung. Pertamina juga akan menambah agen elpiji dan pangkalan siaga guna memastikan elpiji untuk masyarakat selalu terpenuhi.

“Sebanyak 343 agen elpiji dan 1.222 outlet/pangkalan disiagakan di seluruh wilayah di Kalimantan,” kata Taufiq melalui pesan singkat kepada kaltimkece.id.

Ekonom Farida Mallu meminta pihak berwenang mengetatkan pengawasan pendistribusian elpiji. Menurut Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tridharma Balikpapan ini, hanya ada dua kemungkinan penyebab elpiji 3 kg sulit didapatkan. Pertama, adanya black market atau elpiji 3 kg dikuasi pihak tertentu lalu dijual secara gelap.

“Akan sangat merugikan masyarakat apabila ada black market,” ujar Farida kepada kaltimkece.id, Kamis, 6 April 2023.

Kedua, sambung dia, munculnya pedagang elpiji 3 kg dadakan. Kondisi ini biasa terjadi pada Ramadan seiring meningkatnya aktivitas masyarakat. Semakin banyak pedagang maka kuota elpiji untuk pengecer disebut semakin sedikit. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar